GIANYAR, Kalimantanpost.com – Duel misi yang berbeda akan dilakoni tuan rumah PSIS Semarang saat menjamu Persebaya Surabaya dalam pertandingan laga pekan ke-10 Liga 1 Indonesia 2024/2025 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar pada Sabtu (2/11/2024) pukul 16.30 Wita.
PSIS wajib menang agar bisa melepaskan diri dari zona papan bawah. Bila seri atau kalah, posisinya bakal tidak aman akan semakin terpuruk dan masuk zona degradasi.
PSIS kini masih terpaku di posisi ke-14 dari 18 tim kasta tertinggi dengan baru mengoleksi 7 poin hasil dari 2 kali menang, 1 kali imbang dan 6 kali kalah.
Sebaliknya, Persebaya Surabaya juga punya misi lain ingin kembali merebut pimpinan klasemen sementara dari tangan Persib Bandung.
Tim berjuluk Green Force menempati peringkat 4 dengan 18 poin dari 9 kali main, hanya terpaut dua poin dari puncak klasemen Persib.
Jika berhasil mengalahkan PSIS, dengan poin 21 otomatis Persebaya merinsek ke pimpinan klasemen sementara.
Untungnya dalam pertandingan nanti, meski akan bermain dengan status laga kandang, PSIS di pertandingan ini harus jauh menjalani laga di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar Bali.
Terkait laga kandang rasa tandang ini, pelatih PSIS, Gilbert Agius mengakui jika ini tentunya bukan hal yang mudah.
Disebutkan pelatih asal Malta itu, laga kandang yang mestinya dijalani di Jawa Tengah dan akhirnya digelar di Pulau Dewata memang cukup menjadi ganjalan bagi Mahesa Jenar.
Kondisi yang membuat PSIS tak terlalu senang ini tentunya akan makin terasa sulit karena laga yang akan dihadapi di pekan ke-10 ini adalah tim kuat Persebaya.
“Kami punya waktu lebih dari seminggu untuk bersiap menghadapi pertandingan lawan Persebaya ini. Dan Persebaya adalah tim yang bagus,” kata Gilbert Agius dikutif dari laman Liga Indonesia Baru, Sabtu (2/11).
Pada kesempatan itu, Gilbert Agius juga berkeluh kesah akan kondisi PSIS yang belum juga bisa kembali berlaga di home base sesungguhnya yakni Stadion Jatidiri Semarang. Dia mengakui laga kandang khususnya di laga lawan Persebaya ini bagaikan laga tandang karena jauhnya perjalanan yang harus ditempuh PSIS.
“Sudah hampir setahun kami harus bermain kandang di luar Stadion Jatidiri, ini sudah terlalu lama. Saat bermain kandang, rasanya kami juga seperti bermain di laga tandang,” ucap Gilbert Agius lagi.
Terkait hal tersebut, diakuinya ini jadi tantangan tersendiri bagi PSIS. “Kami hanya bisa fokus, konsentrasi, dan bermain seperti game plan yang kami miliki agar bisa meraih hasil positif,” dia menambahkan.
Satu hal lagi, Gilbert Agius juga menyayangkan laga PSIS lawan Persebaya ini harus digelar tanpa penonton. Padahal menurutnya, laga ini selalu menyajikan atmosfer yang luar biasa untuk kedua tim dan juga suporternya.
“Saya sudah mengalaminya pada musim lalu ketika PSIS menghadapi Persebaya. Saya tahu perasaan suporter, terutama ketika bermain di kandang. Ini adalah laga yang cukup panas dan juga adalah laga yang penting bagi suporter. Kami juga butuh poin lebih banyak untuk meningkatkan kepercayaan diri,” dia menegaskan.
Mengenai Persebaya, Gilbert Agius menaruh respek besar terhadap skuat berjuluk The Green Force itu.
“Mereka memiliki performa yang apik pada awal musim ini. Saya harap persiapan kami sudah sangat matang untuk menghadapi laga sulit ini walau tak bisa bermain di kandang sendiri,” pungkasnya.
Sementara itu, posisi penyerang utama Persebaya Surabaya tampaknya bakal berubah saat melawan PSIS. Flavio Antonio da Silva yang kerap menjadi starter berpotensi memulai laga dari bangku cadangan.
Performa striker asal Portugal itu belum sesuai ekspektasi sebagai mesin gol Persebaya di musim ini. Padahal dia didatangkan dengan label runner-up top skor BRI Liga 1 musim lalu. Namun, Flavio Silva masih seret gol dengan hanya mencetak satu gol dari sembilan penampilannya musim ini.
Bahkan, eks striker Persik Kediri itu sempat dicadangkan oleh pelatih Persebaya Paul Christopher Munster saat menjamu PSM Makassar pekan lalu. Pelatih asal Irlandia Utara itu berencana untuk mencadangkan Flavio Silva dan menjadikan Rizky Dwi Pangestu sebagai striker utama melawan PSIS.
“Ya, ada (kesempatan) untuk perubahan taktis, saya melihat situasi itu. Yang terpenting adalah kinerja tim. Ya, secara individu. Saya selalu berbicara dengan pemain secara pribadi dan kemudian jelas, seperti yang sedang kita bicarakan. Saya sangat minta maaf,” kata Paul Munster.
“Saya mengharapkan kinerja yang hebat dari Flavio, dan semua pemain, semua pemain harus melangkah maju. Anda tahu, (ada) harapan tinggi dari saya, para pendukung. Itulah sebabnya saya mengharapkan kinerja yang sangat baik dari tim, dan para pemain mencetak gol,” tambahnya.
Di sisi lain, Rizky Dwi baru mengemas tiga pertandingan bersama Bajul Ijo. Penyerang kelahiran Banyuwangi itu mencatatkan total 86 menit sepanjang musim ini.
Lebih lanjut Paul Munster mengatakan jika anak asuhnya tak risau meski bermain di Bali melawan Mahesa Jenar. Bruno Moreira Soares dan kawan-kawan juga diminta tidak memikirkan posisi mereka yang kini melorot ke peringkat keempat klasemen sementara.
“Kami menantikan pertandingan ini. Dan, Anda tahu, dari pertandingan ke pertandingan kami terus membaik, jadi kami mencari peningkatan besar untuk pertandingan besok sore,” tekadnya.
“(Persaingan) pada Liga ini kita tahu, ini sangat keras, sangat sangat ketat, tetapi fokus utamanya adalah kami, itu saja. Bukan tim lain, kami fokus pada diri kami sendiri,” pungkas Paul Munster. (ful/KPO-3)
Lima pertemuan terakhir PSIS versus Persebaya
- 30/1/2024 : Persebaya 1 – 1 PSIS Semarang
- 16/7/2023 : PSIS Semarang 2 – 0 Persebaya
- 29/3/2023 : PSIS Semarang 1 – 2 Persebaya
- 23/8/2022 : Persebaya 1 – 0 PSIS Semarang
- 2/2/2022 : PSIS Semarang 0 – 0 Persebaya