Martapura, Kalimantanpost.com – Pemkab Banjar melalui Dinas Pertanian bersama para akademisi Faperta Uniska Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari dan pemangku kepentingan pertanian lainnya menggelar ekspose akhir kajian akademis Program Penumbuhan dan Pengembangan Petani Muda, di Kantor Distan, Kamis (14/11/2024).
Kegiatan ini bertujuan menyampaikan hasil kajian sebagai landasan menumbuhkan minat generasi muda serta mengembangkan kapasitas mereka di sektor pertanian.
Ekspose akhir ini menghadirkan rekomendasi strategis bagi pengembangan petani muda, yang tidak hanya siap dalam aspek teknis pertanian, juga dalam penguasaan pasar dan kewirausahaan berbasis agrikultur.
Program ini digagas sejalan komitmen pemerintah meningkatkan regenerasi di sektor pertanian dan menanggapi tantangan krisis regenerasi petani.
Kajian yang dipimpin Muhammad Syarif Djaya sebagai Ketua Tim Pelaksana menyimpulkan beberapa langkah utama untuk keberhasilan program, antara lain pelatihan teknis yang didukung teknologi pertanian modern serta penggunaan teknologi digital. Kemudian dukungan akses permodalan dan pemasaran agar petani muda dapat bersaing di pasar. Lalu dukungan lintas sektor untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pengembangan usaha petani muda. Serta wirausaha berbasis pertanian yang berkelanjutan dan inovatif, dengan pemanfaatan sumber daya lokal secara optimal.
Kadis Pertanian melalui Plt Sekretaris Dinas Retno Sri Murwani mengatakan, kajian ini menjadi pedoman menyusun kebijakan berbasis kebutuhan petani muda.
“Kami akan sampaikan kepada pimpinan dan mengkoordinasikan dengan Bappedalitbang serta perbaharui program yang menjadi Inovasi selama dua tahun terakhir ini. Rekomendasi hasil kajian tersebut kami aplikasikan pada program di tahun berikutnya,” ujar Retno.
Program ini, lanjutnya, diharap tidak hanya menghasilkan petani muda produktif, juga menciptakan komunitas yang mampu menginspirasi generasi muda lainnya untuk terjun ke dunia pertanian. Distan berharap hasil kajian ini segera diimplementasikan dan menjadi contoh di wilayah lain untuk pengembangan petani muda.
“Petani muda adalah pilar penting dalam ketahanan pangan di masa mendatang. Melalui program ini, kita siapkan mereka menjadi petani-petani tangguh, inovatif, dan mampu beradaptasi dengan perubahan,” tandasnya.
Asisten Pembangunan dan Perekonomian Ikhwansyah mendukung penuh program ini.
“Nantinya hasil ekspose kajian akademis kebermanfaatan Program Batumbangtani ini akan ditindaklanjuti bersama stakeholder lainnya agar terus berlanjut,” ujarnya. (Wan/K-3)