BEKASI, Kalimantanpost.com – Pasangan Heri Koswara – Sholihin diprediksi akan memenangkan Pilkada Kota Bekasi tahun 2024. Hal ini berdasarkan hasil survei terbaru ETOS Indonesia Institute yang digelar tanggal 5 sampai dengan 14 November 2024.
Survei tersebut digelar di 12 kecamatan dan 56 kelurahan, dengan jumlah sample sebanyak 1484 responden. Tingkat kepercayaan 96 persen dengan confidential interval 2,24 persen.
Tahap pertama pertanyaan tentang apakah warga Kota Bekasi sudah mengetahui akan ada Pilkada di tanggal 27 November 2024? 61 persen responden menjawab sudah tahu. Selanjutnya 55 persen responden menjawab akan menggunakan hak pilihnya, 29 persen tidak akan menggunakan dan 16 persen tidak menjawab.
Selanjutnya pertanyaan tentang kepuasan terhadap kinerja pemerintah kota Bekasi, ternyata hanya 52 persen menyatakan puas. 38 persen tidak puas dan 10 persen tidak menjawab.
Untuk yang tidak puas terhadap kinerja Pemkot Bekasi, yang paling tinggi 17 persen tidak puas karena terkait dengan kondisi ekonomi, selanjutnya 16 persen terkait dengan fasilitas kesehatan dan pendidikan yang belum memadai. 13 persen karena Pemkot kurang aspiratif. 12 persen mengatakan karena tidak suka dengan kegaduhan politik. 12 persen lainnya merasa keadilan Pembangunan belum merata di seluruh wilayah. 10 persen menyatakan karena persoalan infrastruktur dan kemacetan. 5 persen merasa kurang terlibat dan tidak punya kesempatan dalam birokrasi dan 7 persen karena hal lain-lain.
Pertanyaan menarik soal apakah perlu dilakukan pergantian walikota Bekasi dalam Pilkada 2024? Ternyata 65 persen responden menyatakan ya, perlu diganti. “Ini angka yang sangat tinggi sekali. Harapan terbesar bagi kalangan 65 persen ini, dengan ganti walikota diharapkan terjadi perubahan besar pada masalah-masalah tadi. Tentang fasilitas pendidikan dan kesehatan, infrastruktur, keadilan Pembangunan, perbaikan ekonomi dan tata Kelola birokrasi. Juga ada soal akomodatif dan aspiratif,” ujar Direktur Etos Institute Iskandarsyah, di Bekasi, Kamis (21/11/2024).
Figur walikota baru yang diinginkan, 19 persen menjawab figur politisi yang sudah berpengalaman. 18 persen menjawab pengusaha, 17 persen menjawab tokoh agama. Selanjutnya 15 persen menginginkan putra daerah. Untuk birokrat yang naik menjadi walikota, hanya diinginkan oleh 6 persen responden.
Ketika ditanyakan apakah mengenal nama-nama calon walikota? Tingkat popularitas ini sudah cukup tinggi. 93 persen mengatakan sudah mengenal nama-nama walikota. Sumber informasi berdasarkan pembicaraan dari mulut ke mulut, media kampanye calon seperti baliho, banner dan spanduk, media sosial dan sosialisasi oleh KPUD.
Tingkat elektabilitas calon walikota berdasarkan survei Etos Institute sebagai berikut:
- Pasangan Heri Koswara – Sholihin 48,7 persen
- Pasangan Tri Adhianto Tjahyono – Abdul Harris Bobihoe 28,8 persen
- Pasangan Uu Saeful Mikdar – Nurul Sumarheni 12,1 persen
4.Belum menentukan pilihan 10,4 persen.(Rof/KPO-3)