Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan

Space Iklan
Olahraga

Ini Kunci Gregoria Kalahkan Intanon, Febriana/Amallia Terhenti di 16 Besar Kumamoto Master 2024

×

Ini Kunci Gregoria Kalahkan Intanon, Febriana/Amallia Terhenti di 16 Besar Kumamoto Master 2024

Sebarkan artikel ini
IMG 20241114 WA0037 e1731569513208
Pebulutangkis tunggal putri nomor satu Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung melaju ke perempatfinal Kumamoto Master 2024. (Kalimantanpost.com/Laman PBSI)
Space Iklan

JEPANG, Kalimantanpost.com – Pebulutangkis tunggal putri nomor satu Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung
melaju ke perempatfinal Kumamoto Master 2024.

Di pertandingan 16 besar, Gregoria yang merupakan unggulan kelima berhasil menumbangkan rival beratnya asal Thailand, Ratchanok Intanon (Thailand) dua set langsung 21-14, 21-15 yang berlangsung di Jepang, Kamis (14/11/2024).

GBK

Menurut Gregoria Mariska Tunjung kunci kemenangannya di gim pertama. “Ratchanok seperti kalah di start jadi saya lebih unggul dari sisi kepercayaan diri,” kata Gregoria seperti dikutif dari laman PBSI, Kamis (14/11).

Ditambahkan Gregoria, kondisi di lapangan agak sulit untuk menyesuaikan terutama sisi lawan di gim pertama yang menang angin. Terlihat dia banyak takut untuk mengembalikan bola atau mengajak bermain reli.

“Di gim kedua, saya sempat tertinggal 1-5 tapi setelah itu saya bisa menguasai keadaan dan tidak banyak melakukan kesalahan sendiri. Saya bermain hati-hati, yang penting masuk dulu. Itu yang membuat saya lebih yakin untuk menyelesaikan pertandingan,” ujarnya.

Namun, tunggal putri Indonesia lainnya, Putri Kusuma Wardani sudah lebih dulu tersingkir di hari sebelumnya.

Putri KW kalah atas pemain tuan rumah Jepang, Riko Gunji, 21-18, 10-21, 14-21.

Nasib yang sama dialami ganda putri, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi ditaklukkan pasangan Korea Selatan, Kim Hye Jeong/Kong Hee Yong (Korea) 30-29, 19-21, 17-21

“Mereka kan pasangan baru tapi secara pola permainan tidak berbeda jauh dengan pasangan sebelumnya. Kami di permainan ini banyak sekali mati sendiri, masih boros membuang poin. Pengembaliannya kurang akurat,” kata Amallia Cahaya Pratiwi.

Menurutnya, mereka merasa bermain cukup baik walau memang hasilnya kurang memuaskan. Banyak yang harus dievaluasi.

“Saat di gim pertama, di momen-momen kejar-kejaran poin kritis, kami mencoba lebih berani. Ada rasa tegang tapi lawan juga merasakan, sama-sama mau menang. Tinggal adu mental dan keberanian,” pungkasnya. (ful/KPO-3)

Baca Juga :  Atlet Tekwondo Pelajar Kalsel ukir Prestasi di Kejurnas antar PPLP di NTT
Iklan
Iklan