Selain manufaktur dan pergudangan investasi yang masuk di Banjarmasin yaitu di bidang IT telekomunikasi
BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Pemko Banjarmasin terus berusaha menarik investor dalam menanamkan investasinya di kota ini.
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Banjarmasin, Ariyani menyebutkan, hingga bulan September tahun 2024 ini pertumbuhan investasi Kota Banjarmasin mencapai Rp 3,1 triliun.
Ia mengatakan, berdasarkan perhitungan Dinas Penanaman Modal,Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemprov Kalsel pertumbuhan investasi di Kota Banjarmasin terbesar ketiga di Kalsel setelah Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kota Baru.
“Naiknya pertumbuhan investasi ini tentunya membuktikan masuknya investasi sebagai salah satu upaya menggenjot pertumbuhan ekonomi Kota Banjarmasin cukup tinggi,” kata Ariyani kepada {KP} Jumat (8/11/2024).
Ariyani mengemukakan, meningkatnya pertumbuhan investasi di Banjarmasin tidak terlepas dari kemudahan dikeluarkannya perizinan yang dimohonkan pihak investor.
“Terkait itu kita juga banyak memberikan perizinan dibidang manufaktur dan pergudangan pada kawasan yang telah ditentukan dan tidak melanggar tata ruang ,” ujarnya .
Menurutnya, selain manufaktur dan pergudangan investasi yang masuk di Banjarmasin yaitu di bidang IT telekomunikasi.
Ariyani memaparkan besarnya minat investor menanamkan investasinya di bidang telekomunikasi ini sehubungan dibangunnya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).
“Investasi bidang telekomunikasi ini seperti pemasangan kabel bawah laut dari pulau Jawa karena jarak antara Banjarmasin dengan Kaltim lebih dekat,” katanya.
Sebelumnya ia menjelaskan,meningkatnya pertumbuhan investasi di Kota Banjarmasin tidak terlepas dari terobosan gencarnya promosi potensi daerah yang dilaksanakan selama ini. Seperti dengan memanfaatkan berbagai kemudahan teknologi informasi yang dimiliki di DPMPTSP Kota Banjarmasin.
“Masalahnya, karena disadari melalui pemanfaatan kecanggihan teknologi informasi yang berkembang sangat pesat kita akan mudah menawarkan potensi daerah atau berbagai peluang investasi yang dimiliki kota ini,” ujarnya.
Lebih jauh dipaparkan, cukup meningkatkan sektor perhotelan, usaha restoran dan cafe juga memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan investasi di Banjarmasin.
Ariyani mengemukakan, menyusul dipindahkannya Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) diyakini akan berdampak positif bagi Kota Banjarmasin.
“Menyadari dampak positif itu tentunya mengharuskan Kota Banjarmasin mempersiapkan diri masuknya investor di berbagai sektor,” tutup Ariyani (nid/K-3)