Banjarmasin, Kalimantanpost.com – Judi online tak hanya diikuti orang dewasa juga sudah merambah hingga anak-anak yang masih berstatus sebagai pelajar Sekolah Dasar (SD).
‘Perang’ terhadap judi online pun digaungkan pemerintah dengah meminta penegak hukum untuk melakukan penindakan dan pemberantasan.
“Informasi dari PPATK, pemain judi online di Indonesia lebih dari 4 juta orang dan uang yang dimainkan saat ini sekitar Rp300 triliun,” kata anggota Komisi III DPR RI, Irjen Pol (Purn) Rikwanto saat menghadiri Senam Sehat HUT ke-60 Partai Golkar di Banjarmasin, pada Sabtu (16/11/2024) kemarin.
Mirisnya lagi, lanjut dia, dari jutaan orang yang itu, ada yang usia muda hingga siswa SD.
“Anak SD pun sudah main judi online, karena hp-nya sudah canggih,” ucapnya.
Dari informasi didapat, kata mantan Kapolda Kalsel ini, perputaran uang yang dimainkan dalam judi online saat ini sekitar Rp300 triliun lebih dan kalau itu tidak dicegah di tahun 2025 mendatang, jumlah uangnya itu bisa meningkat mencapai sekitar Rp 900 triliun untuk uang yang beredar.
Politisi Golkar ini menegaskan dengan putaran uang judi online tersebut ini sangat merugikan bangsa Indonesia, karena uang yang ratusan triliun rupiah itu lari ke luar negeri, yakni Kamboja, Vietnam dan Filipina, karena para bandar judi ini berada di luar negeri.
“Mereka (bandar) buka judi online di Indonesia dan pemainnya orang kita. Padahal orang kita di bodoh-bodohi, karena yang namanya judi seperti judi online itu kebohongan besar, kita dikadalin, yang ada hanya menjual mimpi,” ujar Rikwanto.
Dia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia dan khususnya warga Kalimantan Selatan, jangan coba judi online, itu penipuan, itu bohong besar, karena menjual mimpi dan uang yang diambil oleh para bandar judi.
Rikwanto menyebutkan Kalsel berada di posisi belasan, sedangkan daerah yang paling tinggi judi onlinenya adalah Jawa Barat (Jabar). (opc/K-2)
foto
- anggota Komisi III DPR RI, Irjen Pol (Purn) Rikwanto.