PALANGKA RAYA, Kalimantanpost.com – Meski cukup rendah, pada Oktober 2024 Kalteng mengalami inflasi 0,14 persen (m to m) yang dipengaruhi lima jenis komoditas utama pangan.
Kepada awak media saat rilis bulanan, Jum’at (1/11/2024), Kepala Badan Pusat Statistik Kalteng Agnes Widiastuti menjelaskan ke lima komoditas penyumbang inflasi itu masing-masing ayam ras dengan andil 0,18 persen, ikan gabus ,0,06 persen, emas perhiasan 0,04, beras 0,03, dan bawang merah 0,002 persen.
Dan penyumbang deflasi terjadi pada lima komoditas utama masing-masing bensin dengan andil -0,06 persen, cabai -0,04 persen, angkutan udara 0,03 persen, terong 0,02 persen dan kacang panjang 0,02 persen.
Sementara itu, Indek Harga Konsumen (IHK) Kalteng mencapai 105,75, inflasi tertinggi di Kalteng terjadi di Kabupaten Sukamara 1,61 persen, dengan IHK 107,21, inflasi terendah di Kabupaten Kapuas 0,90 persen dengan IHK sebesar 106,08.
Pada acara yang dihadiri staf ahli Gubernur Ahmad Husein dan Perwakilan Bank Indonesia (BI) itu, Kepala BPS juga mengungkapkan inflasi Oktober 2024 year on year mencapai 1,03 persen dipengaruhi kenaikan kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,60 persen dan beberapa kelompok lainnya.
Khusus Kota Palangka Raya pada Oktober 2024 (m t m), inflasi berada di angka 0,90 persen, dipengaruhi lima komoditas, masing-masing ayam ras 0,20 persen, emas perhiasan 0,06 persen, ikan gabus 0,03 persen, jeruk 0,3 persen dan kopi bubuk.0,01 persen.
Diungkapkan, tren kenaikan dipengaruhi pelaksanaan Pilkada, Bank Indonesia (BI) juga mengaku tidak terlalu signifikan, baik untuk saat ini maupun bulan depan.
“Pada Oktober, Nopember dan Desember tren kenaikan barang dan jasa naik karena bulan itu permintan meningkat. Namun inflasi tidak akan terlalu dalam,” katanya.(drt/KPO-4).