BANJARBARU, Kalimantanpost.com
Kain Sasirangan Bordir khas Banjarbaru menjadi daya tarik utama di peluncuran Calendar of Event (CoE) South Kalimantan 2025, yang digelar di Mega Mall Batam Center, Sabtu (9/11/2024) hingga Minggu (10/11/2024).
Motif unik dan gradasi warna yang memikat membuat stand Pemerintah Kota Banjarbaru ramai diserbu pengunjung.
Pj Wali Kota Banjarbaru, Nurliani Dardie, yang akrab disapa Bunda Nunung, bahkan ikut membeli salah satu busana berbahan kain Sasirangan Bordir yang merupakan Hasil karya pelaku ekonomi kreatif (Ekraf).
Menurutnya, acara ini merupakan momen strategis untuk mempromosikan sektor pariwisata dan Ekraf Banjarbaru.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat mendatangkan lebih banyak wisatawan, termasuk dari mancanegara, yang nantinya akan mendukung perekonomian lokal,” tambahnya.
Selain memamerkan kain Sasirangan Bordir, Disporabudpar Kota Banjarbaru juga mempersembahkan kesenian bela diri tradisional “Kuntau Carita”. Kepala Disporabudpar Banjarbaru, Ahmad Yani Makkie, mengungkapkan, seni bela diri ini jarang ditampilkan di luar Kalimantan Selatan, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
“Kami ingin mengenalkan bahwa Kalsel juga memiliki seni bela diri tradisional yang khas. Ini bagian dari upaya melestarikan budaya lokal,” jelas Yani.
Stand Banjarbaru juga memamerkan berbagai produk Ekraf lain, yang menarik perhatian pengunjung, termasuk wisatawan asing.
“Banyak dari mereka yang kagum dengan keindahan motif dan warna kain Sasirangan Bordir kami,” ungkap Yani.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kalsel, Muhammad Syarifuddin, mengatakan pemilihan Batam sebagai lokasi peluncuran CoE South Kalimantan 2025 sangat strategis.
“Batam adalah pintu masuk utama wisatawan dari Malaysia dan Singapura. Kami ingin memanfaatkan momen ini untuk menarik mereka berkunjung ke Kalsel,” ujar Syarifuddin.
Selain peluncuran CoE, kegiatan ini juga menghadirkan Table Top South Kalimantan, yang memperkenalkan berbagai potensi wisata di 13 kabupaten/kota di Kalsel. Tidak hanya wisata alam, tetapi juga produk inovasi dan kreativitas para pelaku Ekraf.
“Kami optimis kegiatan ini dapat menarik minat wisatawan untuk datang dan menikmati keunikan yang ada di Kalsel, baik dari sektor pariwisata maupun Ekraf,” tambah Syarifuddin, yang juga menjabat sebagai Pj Bupati Tapin.
Acara ini menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah daerah dan pelaku Ekraf mampu mempromosikan potensi lokal ke kancah nasional bahkan internasional.
Ke depannya, Banjarbaru berharap terus ambil bagian dalam ajang seperti ini untuk memperluas pasar pariwisata dan Ekrafnya. (dev/KPO-4)
Kalimantanpost.com/repro humas Banjarbaru