BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Suatu kebanggaan bagi masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel), Senam Bergerak Banua karya dua Urang Banua, Hj Siti Nursiah selaku pencipta lagu dan penyanyi lagu Kur Sumangat dan Hj Sulatri sebagai koreografer akan dijadikan senam nasional.
Sebelum Senam Bergerak Banua ini menasional, rencananya akan rencana akan dilaksanakan pelatihan terlebih dahulu dengan peserta dari instruktur senam
Sebagai nara sumber pelatihan Instruktur Senam Semangat Nusantara (SSN) tingkat nasional tersebut terdiri pendiri Hj Siti Nursiah sebagai Ketua Umum Komunitas Senam Bergerak Banua (KSBB) sekaligus penata musik Bunda Nursiah, Hj Sulastri sebagai Pendiri dan Ketua KSBB Koreografer Senam, Ari HM sebagai Ketua KSBB sekaligus Ketua Pelaksana, Hj Kartini Legimin dari Sanggar Dewinata dan Master of Ceremony Mas Kani.
Pelatihan instruktur senam sendiri akan digelar
Selasa (3/12/2024) di Wisma Kemenpora RI Jakarta dan akan diikuti perwakilan 17 Provinsi di Indonesia.
“Untuk biaya pendaftaran Rp 400.000, peserta akan mendapat kaos pelatihan, sertifikat, makan siang dan snackbox,” ujarnya.
“Berhubung Senam Bergerak Banua ini akan menasional, nantinya akan berganti nama Senam Semangat Nusantara (SSN),” ujar Hj Siti Nursiah, Kamis (21/11/2024).
Ditambahkan Bunda Nursiah, di musik pengiring Senam Bergerak Banua atau Senam Semangat Nusantara ini bertemakan semangat yaitu perjuangan Pangeran Antasari untuk berjuang Pantang Menyerah Waja Sampai Kaputing
“Kami juga memasukkan musik panting serta musik tradisional lainnya dari Banua dan dikombinasikan musik modern, sehingga irama enak di dengar dan sesuai gerakan senamnya,” paparnya.
Selain itu, lanjut Bunda Nursiah, di lagu itu ada juga nuansa ritual Suku Banjar yakni tapung tawar dan ritual adat Dayak.
“Kita bikin dua ritual suku di Kalsel itu, sehingga ada nuansa tradisional dan menarik jadinya,” paparnya.
Lalu, ada juga gerakan budaya kearifan lokal yang dibantu H M Suriani berupa jurus dasar kuntau pada interval musiknya.
Lagu pengiring Senam Bergerak Banua ini atau Senam Semangat Nusantara
pun, kata Nursiah, dibikin dua versi, berbahasa Banjar dan Bahasa Indonesia.
Sementara itu, koreografer Senam Bergerak Banua atau Senam Semangat Nusantara, Hj Sulastri mengatakan sangat gembira dengan senam karyanya bersama Bunda Nursiah bakal menasional.
“Saya sebelumnya menjadi koreografer senam Baras Kuning dan Senam Kayuh Baimbai. Sayangnya kedua senam ini hanya berkembang di Banua saja dan senamnya sudah mati suri, tak dipakai lagi,” ujar Bunda Sulastri, panggilan akrabnya.
Berdasarkan pengalaman itu, lanjut dia, bersama Bunda Nursiah ingin senam dari Kalsel bisa menasional seperti dari provinsi lain.
Hj Sulastri pun membikin koreo senam agar bisa diikuti semua lapisan masyarakat dari anak-anak hingga orang dewasa.
“Alhamdulillah saat kami mengusulkan ke Kemenpora langsung disambut hangat dan kami di minta mempersentasikannya di Jakarta. Akhirnya, Kemenpora mendukung mengembangkan senam ini supaya menasional,” pungkasnya. (ful/KPO-3)