BANJARMASIN, Kalimanpost.com – Sekitar dua pekan lagi digelar pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara serentak di seluruh Indonesia, termasuk di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Berkaitan dengan Pilkada pada 27 November mendatang, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalsel menyampaikan tausiah
bagi masyarakat pemilih
khususnya, di Kalsel yang dilaksanakan di Aula pertemuan MUI Kalsel, Kamis (14/11).
Ada tujuh pesan moral dari Ketua Umum MUI Kalsel, KH Husin Naparin Lc, MA yang dibacakan salah satu Ketua Achmad Sagir yang dihadiri Sekretaris Umum MUI Kalsel, H Nasrullah, Kepala Kanwil Kemenag Kalsel Dr. H. Muhammad Tambrin, M.M.Pd, perwakilan Korem 101/Antasari, perwakilan Kejati Kalsel dan lain-lain.
Ada pun tujuh pesan moral yang disampaikan MUI Kalsel yakni
- Menyerukan kepada umat Islam dan masyarakat pada umumnya agar menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani, karena memilih pemimpin yang bertakwa dan berakhlakul karimah hukumnya adalah wajib sebagaimana sabda rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang berbunyi: Artinya: Dari Abi Sa’id alkhudri RA, Rasulullah DAW bersabda: “Jika kalian bertiga dalam bepergian maka angkatlah pemimpin diantara kalian. (HR Hibban)
- Menolak praktik money politic karena bertentangan dengan peraturan dan perundangan yang berlaku serta ajaran Islam sebagaimana hadis rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang berbunyi. Artinya: Allah melaknat orang yang memberi dan menerima Risywah (suap).
3 menghindari praktek black campaign, karena bertentangan dengan peraturan dan perundangan yang berlaku serta ajaran Islam sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang berbunyi: “Tanda-tanda munafik ada tiga, apabila berbicara dusta, apabila berjanji mengingkari dan apabila dipercaya khiyanat. (HR Muslim).
- Menjaga persatuan dan kesatuan dengan semangat ukhuwah islamiyah, ukhuwah Basyariah dan ukhuwah wathoniyah.
- Menganjurkan kepada umat Islam agar tidak golput dalam memilih pemimpin yang beriman dan berakhlakul karimah sesuai dengan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Artinya, ” Barangsiapa mati dan belum melakukan baiat maka matinya dalam keadaan jahiliyah. (HR Bukhari).
- Saling menghormati atas perbedaan pilihan dan menjaga persaudaraan serta menghindari hal-hal yang dapat mencederai pelaksanaan Pilkada yang aman, damai, bersih dan bermatabat
- Haram hukumnya menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan agar terpilih menjadi kepala daerah. (ful/KPO-3)