JAKARTA, Kalimantanpost.com – Tim bola voli putri Jakarta Pertamina Enduro (JPE) akan diperkuat dua legiun asing dalam mengarungi Proliga 2025 yang akan berlangsung mulai 3 Januari hingga 11 Mei dan direncanakan akan dilangsungkan di 11 kota di seluruh Indonesia.
Kedua pemain asing JPE tersebut yakni Erica Staunton dari Amerika Serikat dan Elena Samoilenko dari Russia serta pelatih asal Turki, Bülent Karslıoğlu,
Sebelum bergabung JPE, Erica berlaga bersama Creamline Cool Smashers (Filipina) di ajang Premier Volleyball League (PVL) Invitational Conference dan mendapatkan penghargaan Best Outside Hitter.
Sedangkan Elena sebelumnya telah banyak berpengalaman membela berbagai klub di sejumlah negara.
Untuk mengarungi musim, JPE diperkuat oleh 17 pemain, di antaranya 15 pemain lokal dan 2 pemain asing.
Pemain lokal JPE berasal dari berbagai klub seperti TNI AL, Bravo Jakarta, dan Bank Jatim. Di antara nama-nama besar yang akan menjadi tulang punggung tim ada Tisya Amallya Putri selaku penerima penghargaan Best Setter Proliga 2024.
Kemudian Eris Septia Wulandari, yang dinobatkan sebagai Best Libero Proliga 2024 dan Junaida Santi, pemain muda Timnas Putri Indonesia 2024 yang penuh potensi dan sebelumnya telah mengantar JPE ke grand final dan posisi empat besar Proliga 2023/2024.
Pelatih tim bola voli putri Jakarta Pertamina Enduro (JPE), Bülent Karslıoğlu, mengatakan dirinya akan fokus membuat program yang bisa meningkatkan kekuatan fisik dan mendongkrak mental pemain, guna berjuang untuk mengarungi Proliga 2025.
Ia menjelaskan, jajaran pelatih tidak hanya berfokus proses pengembangan kemampuan secara menyeluruh, sehingga setiap pemain akan mampu berkontribusi untuk memberikan yang terbaik kepada klub atau saat di lapangan nanti.
“Sekarang kami mulai berfokus pada penguatan fisik dan mental secara menyeluruh, sehingga tidak pada hasil semata, jadi harus mencapainya dengan perlahan,” kata Bülent saat diwawancarai di sela latihan anak asuhnya di GOR Bulungan, Jakarta, Selasa (31/12/2024).
Lebih lanjut dia menjelaskan, pembangunan skuad tidak bisa dilakukan dengan instan dan peran pelatih bukanlah sebagai pesulap, yang bisa seketika mengubah tim menjadi lebih baik.
Menurut dia, butuh waktu untuk membangun tim juara dan itu semua juga tergantung dengan keinginan kuat dari para pemain.
Selayaknya mimpi yang ingin dicapai bersama, lanjut dia, maka setiap usahanya harus dimulai dari bekerja dengan benar.
“Sekarang kami memasang sistem yang sangat baik di tim, karena satu bulan lalu, saat saya mulai berbicara dengan manajemen klub, ide mereka dan saya sama,” ujar pelatih asal Turki itu.
Bülent menambahkan, dengan pengalaman melatih di Eropa, Azerbaijan, Turki dan lainnya, dirinya ingin membantu tim tersebut mencapai performa terbaik dengan pola latihan yang detail dan intensif sesuai pengalaman yang pernah dimilikinya.
Oleh sebab itu, selain fokus dengan fisik dan mental, penyempurnaan teknik juga akan terus dilakukan oleh jajaran pelatih kepada para pemain. (ant/KPO-3)