RANTAU, Kalimantanpost.com – Penjabat Bupati Tapin, Muhammad Syarifuddin melaunching Pengembangan Agro Forestry Kopi dan Penandatanganan Dokumen Kesepakatan Bersama (KSB) bersama PT KPP, Kamis (12/12/2024).
Selain itu, juga meresmikan Kelompok Tani Hutan (KTH) Baru Muncul sebagai Wanawiyata Widyakarya di Desa Asam Randah, Kecamatan Hatungun, Kabupaten Tapin.
Program Agro Forestry Kopi dan kerjasama tersebut dalam rangka memperkenalkan dan memberdayakan petani kopi lokal dan meningkatkan daya saing kopi Tapin di pasar nasional.
Program ini akan difokuskan pada tiga desa di Kecamatan Hatungun, yaitu Asam Randah, Burakai, dan Matang Batas, yang selama ini dikenal sebagai sentra penghasil kopi di Kabupaten Tapin.
Dalam pelaksanaannya oleh PT KPP Mining melalui program CSR-nya, dengan memberikan pelatihan, penyuluhan, dan bantuan teknis kepada para petani kopi.
Diharapkan, hal ini dapat meningkatkan kualitas, kuantitas, dan produktivitas kopi mereka, sehingga hasil panen kopi dari Tapin dapat bersaing di pasar lokal maupun nasional.
Pj Bupati Tapin, Muhammad Syarifuddin, mengapresiasi inisiatif PT KPP Mining yang telah memilih Tapin sebagai lokasi program CSR-nya.
Syaripuddin berharap, melalui kerja sama ini, kopi Tapin dapat dikenal lebih luas, tidak hanya di Kalsel, tetapi juga di tingkat nasional.
“Ini adalah langkah besar untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di Kabupaten Tapin, khususnya petani kopi,” katanya.
Ditambahkan, adanya program ini, kopi Tapin bisa menjadi produk unggulan yang terkenal di seluruh Indonesia.
Bupati juga menekankan pentingnya peran pemuda dalam mengembangkan sektor pertanian, khususnya dalam hal pengolahan kopi.
Menurutnya, kopi yang dikelola dengan baik tidak hanya akan memberikan hasil yang menguntungkan, tetapi juga membuka peluang usaha baru di bidang industri kopi.
“Saya ingin mengingatkan kepada generasi muda di sini untuk tidak malas dalam mengembangkan kopi,” ujarnya.
Pengelolaan yang baik akan menghasilkan keuntungan yang luar biasa di masa depan. Ini adalah peluang emas yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati juga mengingatkan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah dan perusahaan dalam menciptakan peluang ekonomi baru untuk masyarakat.
Dengan adanya program ini, diharapkan tidak hanya sektor kopi yang berkembang, tetapi juga sektor-sektor lain yang dapat menopang perekonomian daerah.
“Semoga dengan kerja sama ini, kita bisa mengangkat kopi Tapin menjadi produk yang dikenal di seluruh Indonesia, ” tutup Pj Bupati.
Sementara, Daniel Angga Sembara, Deputy CSR Manager PT KPP Mining menjelaskan, perusahaan berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan sektor pertanian melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat.
Salah satu tujuan utama dari program ini adalah meningkatkan kesejahteraan petani kopi di wilayah Hatungun dengan memberikan pelatihan tentang teknik budidaya yang ramah lingkungan, serta membantu petani mendapatkan akses ke pasar yang lebih luas.
“Melalui program ini, kami ingin menciptakan sistem pertanian yang berkelanjutan, dengan memperhatikan aspek sosial dan lingkungan. Kami juga berkomitmen untuk membantu petani kopi di Tapin agar hasil mereka dapat memenuhi standar kualitas pasar yang lebih luas,” ungkap Daniel.
Peluncuran Program Agro Forestry Kopi ini bukan hanya menjadi titik awal bagi pengembangan kopi Tapin, tetapi juga merupakan langkah penting dalam mewujudkan Kabupaten Tapin sebagai pusat pengembangan kopi berkualitas di Kalimantan.
Daniel berharap kerjasama ini pengembangan kopi di wilayah Hatungun dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi kesejahteraan petani dan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan adanya pelatihan dan pendampingan yang diberikan oleh PT KPP Mining, petani kopi di Tapin diharapkan dapat meningkatkan hasil panen mereka dan memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang.
Kegiatan tersebut dihadiri Direktur Plant & Human Capital General Services (HCGS) PT KPP Mining, Tutut Raharjo, serta Daniel Angga Sembara, Deputy CSR Manager. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen PT KPP Mining dalam mengembangkan sektor pertanian, khususnya kopi, di wilayah ini.
Selain itu juga hadir Kepala Bappelitbang Tapin, Meidy Haris Prayoga, Kepala Dinas Perindustrian, Yustan Azidin, Kepala Dinas PUPR, Rizkan Noor, Kepala Dinas Pertanian, drh Tri Asmoro, serta camat dan kepala desa setempat. (abd/KPO-4)