Oleh : NURMADINA MILLENIA
Sejak kecil terus belajar tiada henti. Namun belajar hanya mengikuti kehendak orang tua dan guru. Semua pelajaran hanya dari orang tua atau guru di sekolah, murid hanya mengikuti. Itulah pengalaman masa sekolah dahulu sampai SMA. Tetapi ketika sudah mulai kuliah, banyak macam cara pikir dan pelajaran, di dunia ini ternyata tidak hanya belajar di sekolah. Belajar juga terus berjalan di setiap waktu. Karena tentu saja seseorang itu tidak mau dikatakan tidak pintar dan tidak mengerti akan langkah kehidupan pribadinya. Selalu ingin tampil baik dan lebih baik lagi pada waktu berikutnya. Namun jika mengikuti perkembangan universitas sekarang ini di dunia dan dunia Barat, belajar bisa juga dengan melihat kepada murid yang ingin menuntut ilmunya. Murid yang tentukan pelajarannya, maka guru akan tersedia serta siap melayani keinginan murid, yang jelas untuk belajar itu diwajibkan berbayar.
Itulah sebuah perkembangan ilmu pengetahuan dalam dunia belajar dan mengajar. Jika seseorang punya mimpi tentang sesuatu dan itu memerlukan ilmu pengetahuan, maka dia dapat menuntut ilmu itu kapan saja, bahkan menentukan sendiri pelajaran apa yang diinginkan, gurunya sudah tersedia. Dunia memang tempat belajar dan mengajar, untuk apa sebenarnya manusia selalu dituntut untuk selalu belajar? Karena pada dasarnya manusia itu perlu mengetahui surga itu adalah tempat kenikmatan. Ternyata Adam dan Hawa, untuk menjadi penghuni surga ternyata tidak bisa langsung tahu dan mengetahui sesuatu itu tanpa memulainya dengan belajar. Karena itulah mereka,Adam dan Hawa akhirnya tidak mampu mempertahankan apa yang dilarang oleh Tuhan. Mereka harus dulu belajar banyak untuk bisa kembali untuk menjadi penghuni surga, dengan belajar dulu di dunia yang fana ini. Mereka belajar dengan mengetahui setiap benda yang ada di dunia ini, yang pengetahuan itu diberikan kepada Adam, ketika malaikat ternyata mengerti jika manusia itu ternyata mempunyai kelebihan akal dan keinginan. Sehingga Adam dapat mengerti akan hakekat benda-benda. Sedangkan malaikat tidak mengerti ketika ditanyakan Tuhan tentang itu semua. Namun ternyata Adam dan Hawa tidak mengerti akan hakikat Tuhan, karena itu bujukan setan yang terkutuk telah menjerumuskan keduanya. Bahwa Tuhan itu abadi, namun Adam dan Hawa sebagai makhluk tidak abadi.
Karena itu, tauhid adalah ajaran utama di mana dibawahnya ada syariah dan aqidah, kemudian menjurus kepada benda-benda yang diketahui, tentang makanan dan minuman yang boleh atau tidak. Tentang bintang yang boleh dimakan atau diharamkan. Tentang sayuran dan tumbuhan, yang boleh dikosumsi atau dilarang. Cara mengumpulkan rezeki yang dibolehkan atau dilarang, serta bagaimana caranya menggunakan hal yang bermanfaat, atau keuangan atau ekonomi, yang boleh atau tidak. Itu ternyata diatur secara rapi dan baik dalam ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Namun sekarang ini kita mengerti jika agama yang lalu sesesuai zaman dan nabinya, tidaklah sempurna seperti Islam. Karena Islam memang menyempurnakan, serta menutup ajaran semua nabi pada massanya.
Tetapi tidak bisa dipungkiri jika ternyata kefanatikan pada sesuatu itu juga masih terjadi sampai sekarang ini. Jika banyak bangsa-bangsa di dunia ini fanatik pada leluhur mereka. Mereka tetap mengikutinya, jika mereka tidak mempelajari Al-Qur’an, mereka tetap tersesat sampai kapanpun. Al-Qur’an sebagai tuntunan akhir zaman yang dibawa oleh nabi penutup akhir zaman, akan terbukti dengan semakin banyaknya terkuak ilmu pengetahuan, melalui teknologi informasi.