BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Mengawali tahun 2025, organisasi kepemudaan yang terdiri dari anak, cucu dan keturunan pejuang dan berdiri sejak tahun 1979, Pimpinan Pusat Pemuda Panca Marga (PPM) menggelar Workshop Kemandirian Ekonomi dan Pendidikan bekerja sama dengan Pimpinan Daerah PPM Kalimantan Selatan pada 15-18 Januari 2025.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Panca Marga, Samsudin Siregar menghimbau segenap pihak untuk bersatu dan fokus memandang kondisi bangsa Indonesia yang saat ini mencerminkan berbagai tantangan dan peluang dan bukan hanya dihadapi pemerintah, namun juga sektor swasta hingga masyarakat dari berbagai latar belakang ekonomi, sosial dan budaya.
“PPM hadir untuk menjadi penerus darah perjuangan, urat nadi persatuan dan tulang punggung kehidupan berbangsa dan bernegara yang merdeka sebenar-benarnya merdeka lahir bathin, dunia akhirat,” lanjut Samsudin Siregar.
Mantan anggota DPR RI masa bakti 2014-2019 ini menyoroti ada 5 permasalahan penting yang menjadi perhatian bersama yaitu
Pada bidang Ekonomi.
Meski Indonesia terus berupaya menjaga stabilitas ekonomi ditengah bergejolaknya ekonomi global seperti inflasi, fluktuasi harga komoditas dan perubahan kebijakan moneter namun masih ditemukan masalah berupa kesenjangan sosial antara daerah perkotaan dan pedesaan yang menjadi tantangan besar.
Selanjutnya, Pemerataan Manfaat Pembangunan infrastruktur masih banyak belum dirasakan daerah tertinggal sehingga potensi kecemburuan sosial masih tinggi.
Khusus bidang Politik dan Demokrasi Isu politik Indonesia diwarnai dengan persaingan sengit antar partai, koalisasi dan elit menjadi tantangan besar dalam menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Namun demikian partisipasi masyarakat dan kesadaran masyarakat terhadap politik meningkat, meski masih menghadapi ancaman arus disinformasi dan hoax melalui sosial media.
Kemudian, Sosial dan Budaya
Walaupun semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” tetap relevan hingga saat ini, namun isu intoleransi dan konflik berbasis identitas masih muncul di beberapa wilayah. Pada saat yang sama, ppaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kesehatan terus dilakukan namun masih terdapat tantangan terkait aksesibilitas di daerah terpencil.
Hal ini perlu didukung mengingat generasi masa kini semakin aktif, dalam berbagai gerakan sosial, cinta tanah air, advokasi lingkungan hingga pemberdayaan ekonomi kreatif.
Mengenai Lingkungan Hidup
Indonesia menghadapi dampak nyata dari perubahan iklim seperti banjir, kekeringan dan kebakaran hutan, oleh karenanya kebersamaan pemerintah, sektor swasta dan masyarakat seyogyanya terus berkolaborasi secara harmonis dalam hal pencegahan potensi bencana.
Pada sisi yang lain pemanfaatan harus dikelola lebih bijak untuk mencegah kerusakan lingkungan yang lebih parah.
Adapun dan Teknologi
Ancaman terhadap kedaulatan Indonesia baik dari dalam maupun luar negeri termasuk isu separtisma dan konflik perbatasan seyogya terus menjadi perhatian. Selain itu demi tuntutan zaman teknologi menjadi praktis dan banyak memberikan manfaat, meski di dalamnya pun terdapat potensi kejahatan siber dan ketergantungan pada platform asing yang tidak sepenuhnya bermanfaat bagi bangsa, negara dan rakyatnya.
Untuk merespon berbagai tantangan peluang tersebut, menurut Samsudin, PPM merasa perlu untuk melakukan percepatan dan mengisi energi perjuangan secara berkelanjutkan dengan membentuk Komunitas Berdaya PPM yang berisi simpatisan, komunitas dan generasi muda yang terdiri dari mahasiswa, aktivis sosial dan komunitas perempuan yang mau menjadi bagian dari solusi daerah sesuai prioritas yang ada didaerah masing-masing.
Bakti Kasih Untuk Eyang Pejuang
Sebelumnya rombongan PP Pemuda Panca Marga, selama di Kalsel juga melakukan lawatan silaturahim kebangsaan dengan mengunjungi 3 janda veteran Kalsel untuk menyampaikan bantuan “Bakti Kasih Untuk Eyang Pejuang” berupa uang tunai untuk pengobatan dan perawatan kesehatan, sembako dan buah-buahan didampingi Ketua PD PPM Kalimantan, Dr. Anang Tornando dan Ketua bidang Ekonomi dan Pemberdayaan PPM Anna Tarigan.
Anna Tarigan yang juga dikenal sebagai artis pesinetron tanah air menyatakan terkesan dengan keharuan dan kegembiraan para janda meski bantuan yang diberikan tidak sebanding dengan jasa para veteran dalam kemerdekaan RI, namun diharapkannya nilai silaturahim yang dibangun hendaknya menjadi sarana untuk bersyukur sekaligus mengajak generasi muda untuk peduli sekaligus menjadikan menjadi inspirasi untuk peduli sesama menghaturkan terima kasih atas pengorbanan yang dilakukan para pejuang dan veteran terdahulu. (rfz/KPO-1)