Banjarmasin, KP – Fenomena rumah ambruk yang terjadi di Jalan Mahat Kasan Gatot Subtoto Banjarmasin Timur kemaren lagi-lagi menjadi atensi oleh Gabungan Ahli Teknik Indonesia (GATENSI) Kalimantan Selatan.
Bukan tanpa alasan, mereka menyoroti peristiwa ini bersamaan dengan bencana banjir rob yang terjadi di Kota Banjarmasin dan struktur serta tekstur tanah di kota itu yang merupakan lahan gambut (lunak).
Ketua GATENSI Kalsel, Khuzaimi pun angkat bicara soal ini, Menurutnya, Kota Banjarmasin yang sebagian besar lahannya tanah gambut itu memiliki struktur yang sangat lunak, terlebih jika sedang berada di saat tergenang baik hujan atau mengalami musibah rob.
Khuzaimi menjelaskan perbedaan antara tanah Banjarmasin dengan tanah yang ada di daerah pegunungan atau yang lebih keras, menurutnya, tanah yang ada di Kota Banjarmasin itu jika mengalami rendaman air, maka semakin lunak hingga daya dukung tanah nya sangat minim.
“Saat ini tanah kita menjadi sangat labil, kandungan airnya sangat banyak karena memang air mengendap di permukaan tanah, beda dengan tanah keras, ketika selesai banjir ini akan masuk ke pori-pori tanah yang paling dalam,” kata Khuzaimi.
“Kalau di tanah Gambut, air akan tetap berada disekitar permukaan dan pondasi tanah, sampai nanti terjadinya musim kemarau,” sambungnya.
Khuzaimi pun kembali mengingatkan agar warga senantiasa memeriksa secara berkala pondasi-pondasi bangunan, dengan memastikan pondasi stabil dan tidak ada retakan,terlebih pada musim banjir rob yang saat ini tengah menimpa kota Banjarmasin,
Kemudian, Khuzaimi juga berpesan agar bagi warga yang ingin membangun rumah sebijaksana mungkin memilih pondasi yang cocok untuk lahan di Kota Banjarmasin salah satu jenis pondasi yang diminati warga adalah tipe ‘cakar ayam’.
“Tapi ini perlu perhatian juga, tipe cakar ayam harus tetap memperhatikan sejak pemancangan, kita harus menghitung jumlah galam atau mini pile diameter, panjang, bahkan cara memancang galam atau mutu beton pada pondasi tsb, tidak bisa tanpa perhitungan teknik sehingga diperlukan ahli untuk menentukan pekerjaan ini” ujar Khuzaimi.
Ia menjelaskan penyebab kegagalan konstruksi bisa disebabkan banyak hal diantaranya , kesalahan dalam perencanaan, kesalahan pelaksanaan, kesalahan pengawasan, kesalahan operasional, rendahnya perawatan.
“Saat ini GATENSI Kalsel mempunyai 26 orang asesor yang kompeten dalam bidang teknik sipil termasuk bangunan,” ungkapnya.
Ditambahkannya, Perlu kajian baru atau pengujian kelayakan bagi rumah yang sudah berusia diatas 10 tahun. Oleh ahli di bidangnya. “dan pentingnya mendapatkan surat layak fungsional bagi rumah warga di Banjarmasin,” imbuhnya.
Selain pondasi, beban juga penting kata dia, jangan sampai beban pada lantai melebihi dari kapasitas yang disanggupi oleh pondasi, “sekali lagi pentingnya pengawasan bangunan secara rutin dan berkala oleh orang yang memang bersertifikat ahli bangunan, agar tidak terjadi lagi ambruknya bangunan,” tutupnya. (Sfr/K-3
