Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
HEADLINE

Ini Cara Jitu Soal Instalasi Listrik dari PLN Guna Mitigasi Musibah Kebakaran

×

Ini Cara Jitu Soal Instalasi Listrik dari PLN Guna Mitigasi Musibah Kebakaran

Sebarkan artikel ini
IMG 20250116 071511

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Ratusan kasus kebakaran menimpa warga Kota Banjarmasin, sebagian besar disebabkan oleh kelalaian dan konsleting listrik, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan pun merilis ada 134 kasus sepanjang tahun 2024.

Menanggapi hal itu, Manager Unit Layanan Pelanggan (ULP) Lambung Mangkurat Banjarmasin, Adriansyah Ekosaputro pun menghimbau masyarakat agar lebih waspada dan hati-hati terhadap potensi-potensi yang dapat mengakibatkan arus pendek atau konsleting listrik.

Baca Koran

Adri begitu sapaan akrabnya mengingatkan agar para masyarakat rutin secara berkala setiap 5 tahun melakukan cek ulang, atau cek kondisi instalasi listrik yang terpasang di masing-masing rumah warga.

Bukan tanpa alasan, Adri menyebut hal itu atas dasar upaya preventif atau pencegahan terhadap musibah kebakaran. Menurutnya, pengecekan ulang secara berkala instalasi listrik itu merupakan sebuah kewajiban, karena isolasi kabel listrik bisa rusak akibat usia material itu sendiri maupun faktor eksternal lainnya seperti benturan atau gigitan hewan pengerat.

Dilanjutkannya, ketika isolasi kabel itu rusak baik akibat usia maupun penyebab eksternal yaitu gigitan hewan pengerat, maka disitu akan ditemukan titik api yang muncul akibat panas dari arus pendek.

“Ada dua hal sebenarnya yang perlu diperhatikan saat awal pemasangan instalasi listrik dirumah bagi warga ini,” katanya.

Adri mengungkapkan dua hal tersebut meliputi arus dan tegangan, penentuan arus beban berdasarkan jumlah peralatan elektronik dan titik lampu yang akan dioperasikan berpengaruh terhadap pemilihan luas penampang kabel.

“Harus kita hitung sekian arusnya berapa, sehingga dengan perhitungan itu kita bisa tentukan berapa luas penampang kabel yang diperlukan, semakin besar arus, maka semakin besar pula luas penampang yang dibutuhkan,” bebernya.

Hal itu pun, sambung Adri tidak bisa diabaikan, karena kabel digunakan untuk mengalirkan arus listrik bolak balik berupa elektron yang akan saling bergesekan, “kalau jalannya sempit, maka gesekan elektron itu makin besar, hal ini yang akan meyebabkan panas dan panas tersebut dapat berpotensi menjadi titik api.

Baca Juga :  Ketum PWI Pusat Dukung Program Ketahanan Pangan Lewat HPN 2025 di Kalsel

Adapun hal kedua berdasar tengangan, Adri menyarankan agar para warga menggunakan isolasi yang voltasinya jauh diatas tegangan operasionalnya, dicontohkannya jika mrnggunakan tegangan 220 volt, itu harus menggunakan isolasi yang 1 kilo volt.

“Isolasi pada kabel itu berfungsi untuk memisahkan bagian yang ada tegangan dan yang tidak, kalau itu tidak dipisahkan dengan isolasi yang baik maka akan terjadi arus pendek atau konsleting yang berujung pada timbulnya titik api,” kata Adri.

“Ini lah hal yang penting diperhatikan, dalam perencanaan pembangunan instalasi listrik di rumah kita agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tutupnya.(nau/KPO-1)

Iklan
Iklan