Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Banjarmasin

Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Banjarmasin Meningkat

×

Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Banjarmasin Meningkat

Sebarkan artikel ini
Hal 5 1 KLm M Ramadhan
M Ramadhan

Kasus kekerasan perempuan dan anak ini fenomena gunung es, hanya sedikit yang spek up (melapor), karena rata-rata pelaku merupakan orang dekat, artinya semakin banyak kasus yang ditangani ini preventif, promotif dan edukatif kita jalan

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Kasus kekerasan perempuan dan anak di Kota Banjarmasin, sepanjang tahun 2024 meningkat, jika dibanding tahun sebelumnya, lonjakan kasus pun terjadi disaat pergantian semester atau libur sekolah.

Baca Koran

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), M Ramadhan mengungkapkan jika trend lonjakan jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi pada rentan pertengahan tahun atau bulan Juni – Juli.

Ramadhan menyebut jumlah total kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Banjarmasin tahun 2024 terdapat 175 kasus terdiri dari 118 terhadap anak dan 57 terhadap perempuan, baginya peningkatan tersebut mengindikasikan bahwa DP3A bekerja secara maksimal.

“Kasus kekerasan perempuan dan anak ini fenomena gunung es, hanya sedikit yang spek up (melapor), karena rata-rata pelaku merupakan orang dekat, artinya semakin banyak kasus yang kita tangani ini preventif, promotif dan edukatif kita jalan,” kata Ramadhan saat ditemui diruang kerjanya pada Selasa (31/12)

Ia pun turut prihatin atas seluruh kasus yang terjadi, menurutnya dari data yang dihimpun DP3A, trend tertinggi kasus berada di setiap pergantian semester atau momen libur panjang.

“Hipotesa saya saja, ini karena kelamaan libur, kemudian kurang pengawasan, dan akhirnya menyebabkan kasus terjadi, misalnya kasus geng motor yang melibatkan anak-anak di pertengahan tahun kemaren,” bebernya.

Ramadhan pun merincikan pada Bulan Juni 2024 DP3A menemukan 24 kasus, sedangkan bulan sebelumnya hanya terdapat 6 kasus, angka ini kemudian meningkat lagi di bulan Juli sebanyak 31 kasus, dan turun lagi setelahnya hanya 8 kasus.

Baca Juga :  Screen Air Trotoar Belum Rampung, Jalan Lambung Mangkurat jadi Genangan

Ia mengemukakan sebagai upaya preventif DP3A sudah melaksanakan berbagai program dalam sistem perlindungan anak diantaranya dengan 4 program yaitu, Warung Mas Perak (Wadah Menyurung Masalah Perempuan dan Anak), Rusa Perak (Rumah Sahabat Perempuan dan Anak), Besty (Bubuhan yang mengedukasi tentang Bullying dan Sohib (Sosialisasi hindari Bullying) ke sekolah-sekolah sebagai pemimpin apel disetiap hari senin.

“Harapannya mari kita sama-sama menjaga agar tidak terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak dilingkungan pendidikan, aktivitas masyarakat dan keluarga dan jika terjadi segera hubungi UPTD PPA di hotline 1112,” pungkasnya. (Sfr/K-3)

Iklan
Iklan
Baca Koran