Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Banjarmasin

Layanan Sanitasi di Banjarmasin Hadapi Sejumlah Tantangan

×

Layanan Sanitasi di Banjarmasin Hadapi Sejumlah Tantangan

Sebarkan artikel ini
hal 6 3klm PD PAL
PD PAL Banjarmasin
hal 6 1klm h endang waryono
H Endang Waryono

Saat ini layanan sanitasi di Banjarmasin masih di bawah 10 persen dengan sebanyak 7000 jumlah pelanggan.

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Direktur Perumda Pengelolaan Air Limbah Domestik (PALD) Kota Banjarmasin,Endang Waryono mengakui, penanganan dan pengembangan layanan sanitasi di Banjarmasin masih di bawah target lantaran menghadapi sejumlah kendala.

Baca Koran

Kepada [KP] belum lama ini ia mengungkapkan, adapun salah kendala dihadapi adalah karena minimnya ketersediaan anggaran.

“Kendati kita menyadari sudah menjadi kewajiban Pemko Banjarmasin menangani masalah menyangkut lingkungan dan kesehatan itu melalui program peningkatan sanitasi secara berkelanjutan,” katanya.

Menurutnya, sesuai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) setidaknya ada 3 program yang harus direalisasikan oleh pemerintah daerah.

Ketiga capain target itu selain terpenuhi layanan air bersih seratus persen, bebas kawasan kumuh, tapi juga terkait masalah layanan sanitasi.

Ia memaparkan, saat ini layanan sanitasi di Banjarmasin masih di bawah 10 persen dengan sebanyak 7000 jumlah pelanggan. Padahal kapasitasnya sekitar 17.000 sambungan rumah.

Endang Wardoyo juga mengakui, jika perusahaan dipimpinnya semakin dituntut meningkatkan pelayanan dalam rangka memberikan jasa pelayanan penyaluran air limbah kepada masyarakat kota ini.

“Tuntutan itu seiring maksud perubahan status badan hukum Perusahaan Daerah Pengelolaan Air Limbah (PD PAL) yang berubah menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pengelolaan Air Limbah Domestik (PALD),” katanya.

Menurutnya, pada tahun 2025 sesuai Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) Perumda PALD Kota Banjarmasin menargetkan capaian jumlah pelanggan minimal 15 persen.

Namun demikian ia memaparkan, untuk mencapai target tersebut ada beberapa hal yang menjadi tantangan yang dihadapi.

Dari sekian tantangan dihadapi itu ujarnya kembali mengemukakan, diantaranya mengubah mindset atau pola pikir masyarakat akan pentingnya sanitasi dan, masih minimnya anggaran untuk perluasan jaringan perpipaan hingga permodalan yang dibutuhkan untuk meningkatkan jangkauan layanan sanitasi di seluruh Kota Banjarmasin.

Baca Juga :  Dewan Khawatir Dampak Banjir Berpotensi Meningkatnya Angka Kemiskinan

Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarmasin, Faisal Hariyadi juga mengakui, berdasarkan evaluasi untuk meningkatkan layanan sanitasi saat ini Perumda PALD membutuhkan tersedianya anggaran cukup besar.

Tersedianya anggaran itu ujarnya, terutama dalam rangka menunjang dan mengembangkan sanitasi melalui penambahan jaringan perpipaan untuk memperluas layanan kepada warga serta biaya operasional lainnya.

Ia mengungkapkan, terkait kebutuhan penyediaan anggaran tersebut pihak dewan sebelum PALD berubah menjadi Perumda sudah meminta agar Pemko Banjarmasin menganggarkan kembali untuk penyertaan modal kepada PD PAL.

“Namun terkait masalah penyertaan modal ini sampai sekarang masih terkendala soal aturan,” ujar Faisal Hariyadi.

Sementara itu, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina juga mengatakan, bahwa persoalan penanganan sanitasi menjadi hal krusial yang harus dituntaskan.

Terkait itu Ibnu Sina yang juga Ketua Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) ini meminta dukungan dari Kementerian terkait terutama Kemenkes dan Kementerian PUPR terutama dari pendanaan.

Harapan itu disampaikan Ibnu Sina ketika berbicara pada acara South and South East Asia City-Wide Inclusive Sanitation di Aula Institut Teknologi Bandung (ITB), Senin (13/1/2025). (nid/K-3)

Iklan
Iklan