Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan

Iklan
Banjarmasin

Pemko Diminta Tetap Galakkan Program Asupan Gizi

×

Pemko Diminta Tetap Galakkan Program Asupan Gizi

Sebarkan artikel ini
Hal 6 1 KLm Amalia handayani
Amalia Handayani

Banjarmasin, Kalimantanpost.com – Anggota komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Amalia Handayani meminta Pemko melalui Dinas Kesehatan untuk tetap melanjutkan programkan pemberian asupan gizi.

“ Asupan gizi terutama diberikan kepada Ibu hamil, ibu menyusui dan bayi, khususnya dari keluarga yang tidak mampu,” katanya kepada [KP] Jumat (10/1/2025).

Baca Koran

Menurutnya pemberian asupan gizi penting agar ibu hamil, ibu menyusui serta bayi mendapat asupan gizi yang cukup dan seimbang.

Dikatakan asupan gizi yang seimbang dan beragam diperlukan untuk menjaga metabolism daya tahan ibu, sekaligus menjaga perkembangan optimalisasi masa pertumbuhan bayi.

Amalia menandaskan, program pemberian asupan gizi sekaligus bertujuan untuk menekan tingkat kematian ibu dan bayi.

“Masalahnya, karena Kota Banjarmasin angka kematian ibu dan bayi masih cukup tinggi,”ujar Amalia.

Ia mengemukakan, pemberian asupan gizi dilakukan melalui pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan bayi serta pemberian vitamin.

Anggota dewan dari F-PAN ini mengatakan, program itu dilaksanakan secara rutin dan konsisten baik melalui posyandu maupun di puskesmas-puskesmas.

Selain itu ujarnya, Dinas Kesehatan juga diharapkan terus memberikan memberikan penyuluhan agar ibu hamil menjaga kesehatannya serta secara rutin memeriksakan kehamilannya.

Tidak kalah penting penting lanjutnya, perlunya himbauan agar ibu hamil saat melakukan persalinan di tempat kesehatan, seperti puskesmas atau rumah sakit atau dengan bidan yang sudah ditugaskan pemerintah kota.

“Demikian juga untuk balita, Dinas Kesehatan harus melakukan pemantauan tumbuh kembang balita melalui kegiatan di posyandu, hingga di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), bahkan Taman Kanak-Kanak (TK),” ujarnya.

Lebih jauh dikemukakan langkah preventif lain yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan penemuan kasus gizi buruk melalui investigasi tim pelacak kasus gizi buruk puskesmas, bersama kader dan masyarakat di wilayah masing-masing.

Baca Juga :  Memegang lima posisi strategis

Amalia mengemukakan, meski dalam beberapa tahun terakhir angka kasus penemuan gizi buruk di kota Banjarmasin terus mengalami penurunan, namun angka kematian ibu dan bayi di kota ini masih tergolong cukup tinggi. (nid/K-3)

Iklan
Iklan