Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Banjarmasin

Penanganan Banjir Rob, Dinas PUPR Sebut Butuh Partisipasi Aktif Masyarakat

×

Penanganan Banjir Rob, Dinas PUPR Sebut Butuh Partisipasi Aktif Masyarakat

Sebarkan artikel ini
IMG 20250102 WA0060
Kepala Dinas PUPR Suri Sudarmadiyah saat memberikan keterangan pers. (Kalimantanpost.com/Zahidi)

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Bencana Rob atau banjir Rob saat ini masih hangat untuk diperbincangkan di berbagai kalangan, pasalnya musibah ini merupakan fenomena rutin yang terjadi di Kota Banjarmasin setiap tahunnya.

Hari ini, Dinas PUPR Kota Banjarmasin pun mengakui masih kesulitan menanggulangi fenomena tahunan itu, bahkan Kepala Dinas, Suri Sudarmadiyah menyebut penanggulangan musibah Rob butuh partisipasi aktif dan dukungan dari seluruh masyarakat.

Baca Koran

Menurut Suri, peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan adalah hal utama yang dibutuhkan untuk menanggulangi resiko banjir Rob di Kota dengan luasan 98 meter persegi dan 60 persennya merupakan sungai.

“Bayangkan saja dengan kondisi tanah kita 0,16 meter dibawah permukaan laut, kita tidak bisa lagi mengandalkan alami pasang surut, jadi sekarang kita harus menjalankan pompanisasi, harus ada kanal kanal, dan pompa air, saat ini sudah dimulai oleh Bidang Sungai dengan membangun rumah pompa,” kata Suri Sudarmadiyah.

Dilanjutkannya, rumah pompa itu berdasarkan master plan pengendali genngan, di Banjarmasin sendiri ujarnya terdapat 10 wilayah pengendali genangan (WPG) dan hal tersebut kata Suri menandakan bahwa penanganan banjir rob tidak bisa lagi menggunakan alami pasang surut.

“Tidak bisa lagi kita mengatur air ini dengan alami, harus mengatur dengan mekanisme, kita sudah punya master plan, kita sudah punya DED, tinggal mengeksekusi,” ujarnya.

Namun disamping beragam upaya diatas, Suri menekankan yang terpenting adalah peran serta masyarakat, hal utama yang sangat penting menurutnya adalah membangun rumah dengan pondasi panggung.

“Masalah yang kerap ditemui di perumahan MBR, dulu memang ketika membangun ini konstruksi rumah panggung, kondisi ekonomi yang naik, awalnya punya sepeda motor, dan kemudian punya mobil, diuruk lah itu halaman hingga turun ke jalan, dan menutup saluran,” ungkapnya.

Baca Juga :  Dewan Khawatir Dampak Banjir Berpotensi Meningkatnya Angka Kemiskinan

“Jadi paling penting itu adalah bagaimana peran serta masyarakat agar tidak melakukan penimbunan, tidak membuang sampah sembarangan dan memperhatikan kondisi lingkungan masing-masing,” tambah Suri.

Atas dasar hal ini, Ia menyimpulkan, berapapun anggaran untuk sungai dan drainase, tanpa peran serta masyarakat tidak berarti,”keberhasilan suatu pembangunan kebermanfaatannya ini tergantung partisipasi masyarakat,” tutup Suri. (Sfr/KPO-1)

Iklan
Iklan