Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kalteng

Program Pangan Nasional Mampu Tekan Angka Kemiskinan

×

Program Pangan Nasional Mampu Tekan Angka Kemiskinan

Sebarkan artikel ini
IMG 20250116 WA0063 e1737029900492
KEMISKINAN - Rilis Protret Kemiskinan di Kalteng yang disampaikan Kepala BPS Kalteng,Agnes Widiastuti, Rabu (15/1/2025). (Kalimantanpost.com/darity)

PALANGKA RAYA, Kalimantanpost.com – Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setdaprov Kalteng Sri Widanarni mengatakan, program pangan nasional mampu menekan angka kemiskinan, termasuk di Kalteng.

“Pemprov Kalteng sudah melakukan berbagai upaya dalam menurunkan angka kemiskinan,” kata Sri Widanarni saat mewakili Plt Sekdaprov pada Konferensi Pers Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng tentang Profil Kemiskinan Kalteng September 2024 dan Tingkat Ketimpangan Pengeluaran Penduduk September 2024, di Ruang Vicon BPS Kalteng, Rabu (15/1/2025).

Baca Koran

Seperti yang diketahui, Kalteng akan menjadi lumbung pangan nasional dan swasembada pangan, sehingga nantinya terbuka lapangan pekerjaan khususnya di sektor pertanian.

“Hal itu bisa menjadi salah satu upaya untuk menurunkan angka kemiskinan di Kalteng,” ujarnya.

Ia berharap masyarakat Kalteng khususnya di desa bisa berkontribusi dalam menjalankan Program Lumbung Pangan Nasional tersebut.

“Jangan hanya menunggu, tetapi harus proaktif. Lahan yang ada dimanfaatkan, kalau hanya mengharapkan bantuan Pemerintah, tanpa kita dukung dengan kesiapan kita di daerah tentunya tidak akan berdampak terhadap masyarakat,” katanya.

Ia optimis dengan terjun langsungnya masyarakat dalam menjalankan program tersebut, tidak akan ada lagi pengangguran di Kalteng, baik itu pengangguran terbuka maupun pengangguran tertutup.

“Karena lahan di Kalteng itu sangat luas, kemudian dukungan dari Pemerintah juga sangat banyak sekali. Jadi, peluang ini harus ditangkap oleh masyarakat Kalteng,” tukasnya.

Sebelumnya, Kepala BPS Kalteng Agnes Widiastuti mengatakan persentase penduduk miskin pada September 2024 sebesar 5,26%, meningkat 0,09% poin terhadap Maret 2024.

“Jumlah penduduk miskin pada September 2024 sebesar 149,24 ribu orang, meningkat 3,61 ribu orang terhadap Maret 2024,” ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan, persentase penduduk miskin perkotaan pada September 2024 sebesar 5,22% meningkat 0,33% poin dibanding Maret 2024. Sementara itu, persentase penduduk miskin perdesaan pada September 2024 sebesar 5,29%, menurun sebesar 0,09% poin dibanding Maret 2024.

Baca Juga :  Lima Kecamatan di Katingan Diterjang Banjir

“Garis kemiskinan pada September 2024 tercatat sebesar Rp641.524,00/kapita/bulan, meningkat 2,82% dibanding Maret 2024. Komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar 77,25% (Rp495.595) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar 22,75% (Rp145.929),” jelasnya.

Ia menambahkan, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami penurunan pada periode Maret-September 2024.

“Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) sebesar 0,680, turun dibandingkan Maret 2024 yang sebesar 0,784. Sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) pada September sebesar 0,125, turun dibandingkan Maret 2024 yang sebesar 0,188,” bebernya.

Agnes menuturkan, Gini Ratio Tingkat Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Kalteng pada September 2024 adalah 0,304, naik 0,003 poin dibandingkan Maret 2024.

“Gini Ratio di daerah perkotaan pada September 2024 tercatat 0,322, meningkat dibandingkan pada Maret 2024 yang hanya 0,311. Sedangkan Gini Ratio di daerah perdesaan mengalami penurunan yaitu 0,282 pada September 2024 dan 0,288 pada Maret 2024,” ungkapnya.

Berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, sambungnya, distribusi pengeluaran pada kelompok penduduk 40% terbawah adalah sebesar 21,88%.

“Berdasarkan hal itu, maka ketimpangan pendapatan di Kalimantan Tengah termasuk kategori rendah, dimana di daerah perkotaan sebesar 20,58% dan di perdesaan 23,12%,” pungkasnya.

Konferensi pers dihadiri jajaran BPS Kalteng dan insan pers, serta perwakilan instansi terkait. (drt/KPO-4).

Iklan
Iklan