PADANG, Kalimantanpost.com -Kesebelasan Semen Padang FC memperpanjang rekor buruk setelah menelan kekalahan pahit 1-5 dari tim tamu Bali United dalam lanjutan Liga 1 Indonesia 2024/2025 di Stadion Haji Agus Padang, Sumatera Barat, Senin (20/1/2025).
Hasil ini membuat Semen Padang gagal menggusur Barito Putera di posisi 15 dan terbenam di zona degradasi dengan poin 13 dari 19 kali main.
Klub Barito Putera sendiri menempati peringkat 15 dengan poin 15 dari kali bertanding setelah di hari sebelumnya menumbangkan Madura United 4-2.
“Ini adalah laga yang sulit dan sangat berat,” kata pelatih Semen Padang FC Eduardo Almeida di Padang, Senin (20/1).
Di awal babak pertama tepatnya di menit ke-24 pendukung Semen Padang FC sempat bergemuruh usai pemain anyar mereka Alhassan Wakaso mencatatkan namanya di papan skor. Pemain berpaspor Ghana itu berhasil merobek gawang Bali United yang dijaga Adilson Aguero Dos Santos usai memanfaatkan tendangan penjuru yang dilepaskan Filipe Chaby.
Namun, gol-gol tim tamu yang lahir dari kaki B. Privat tepatnya menit ke-46 dan menit ke-62, kemudian gol dari B. Kopitovi pada menit ke-52 lewat titik putih serta sepasang gol oleh M. Rachmat pada menit ke-57 dan menit ke-90, membuat tuan rumah gigit jari.
Dengan kekalahan tersebut, tim Kabau Sirah belum pernah sekali pun berhasil memenangi pertandingan dalam enam pertemuan terakhir melawan Bali United di kasta tertinggi sepak bola tanah air. Hasil negatif itu sekaligus memperpanjang rekor buruk tim kebanggaan Ranah Minang yang juga belum pernah menang di Stadion Agus Salim selama Liga 1 musim 2024-2025 bergulir.
Sebelum laga berlangsung Semen Padang FC mengusung misi besar untuk mengamankan tiga poin di kandang. Anak asuh Eduardo Almeida menjamu tim tamu dengan bekal kemenangan 3-1 saat membungkam Borneo FC pada pekan ke-18 yang berlangsung di Stadion Batakan, Kalimantan Timur.
Namun, petaka mulai menghampiri tim Kabau Sirah usai Firman Juliansyah melakukan tekel keras kepada pemain Bali United yang kemudian terpaksa harus digotong keluar lapangan. Keputusan wasit yang hanya mengganjar Firman dengan kartu kuning menuai protes keras dari pemain maupun ofisial Bali United. Bahkan, Teco terlihat beberapa kali melontarkan protes keras kepada pengadil pertandingan.
Wasit Armyn Dwi Suryathin kemudian melakukan pengecekan Video Assistant Referee atau VAR dan meralat keputusannya dengan menghadiahi Firman Juliansyah dengan kartu merah. Bermain dengan 10 pemain membuat tim tuan rumah tidak mampu menguasai permainan hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua anak asuh Teco meningkatkan intensitas permainan dengan lebih banyak menusuk pertahanan tim Semen Padang dan berhasil membuahkan gol penyama kedudukan pada menit ke-46 lewat aksi B. Privat. (Ant/KPO-3)