Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarbaru

Cegah Kasus Bunuh Diri Pelajar, Pemko Banjarbaru Siapkan Hotline Konseling 24 Jam

×

Cegah Kasus Bunuh Diri Pelajar, Pemko Banjarbaru Siapkan Hotline Konseling 24 Jam

Sebarkan artikel ini
hAL 6 2 klM bjb 2
HOTLINE- Kepala Disdik Banjarbaru, Dedy Sutoyo saat mensosialisasikan layanan hotline konseling yang dapat diakses 24 jam. (KP/Devi)

Banjarbaru, Kalimantanpost.com – Kasus bunuh diri di kalangan pelajar di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan (IKP Kalsel) belakangan ini semakin marak. Menanggapi situasi ini, Pemerintah Kota Banjarbaru bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APMP2KB) serta Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarbaru berupaya mencari solusi.

Salah satu langkah yang akan diterapkan adalah layanan hotline konseling yang dapat diakses 24 jam oleh para pelajar. Kepala Disdik Banjarbaru, Dedy Sutoyo, menjelaskan bahwa layanan ini akan menghadirkan psikiater profesional yang siap mendengarkan keluhan anak-anak.

Baca Koran

“Bersama DP3APMP2KB, kami berencana menyediakan hotline bagi anak-anak yang ingin curhat. Ini bukan layanan otomatis atau bot, tetapi langsung direspons oleh psikiater dari dinas. Kami memilih hotline karena anak-anak zaman sekarang lebih nyaman mengetik pesan,” ujar Dedy.

Hotline ini akan terbuka untuk semua pelajar di Kota Banjarbaru, mulai dari jenjang SD hingga SMP, yang berada di bawah naungan Disdik. Siswa SMA/SMK juga akan tetap dilayani jika mereka menghubungi hotline ini.

Dedy menekankan bahwa sosialisasi mengenai hotline ini akan dilakukan secara masif ke sekolah-sekolah agar para siswa mengetahui dan memanfaatkannya. Harapannya, kasus gangguan kesehatan mental yang berujung pada tindakan bunuh diri tidak terulang lagi.

“Yang menyedihkan, kasus-kasus ini justru banyak terjadi pada anak-anak yang berprestasi. Kami mengimbau para orang tua untuk lebih memperhatikan anak-anak mereka—melihat aktivitas mereka di ponsel, memahami perubahan perilaku, dan menyadari adanya perbedaan generasi,” tambahnya.

Dedy juga mengingatkan bahwa peran orang tua sangat krusial dalam memahami karakter generasi saat ini. Menurutnya, anak-anak sekolah sekarang, yang mayoritas berasal dari generasi Alpha, memiliki karakter berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Oleh karena itu, pola asuh yang sesuai sangat diperlukan.

Baca Juga :  DPRD Banjarbaru Gelar Rapat Paripurna Peringati Hari Jadi ke-26

Selain orang tua, Dedy juga menegaskan pentingnya kepedulian lingkungan sekitar terhadap kondisi anak-anak. “Jika melihat anak yang mulai menunjukkan perubahan sikap seperti menjadi pendiam atau berbeda dari biasanya, jangan cuek. Lingkungan harus peduli, karena tantangan kita sekarang adalah sulit memprediksi langkah yang akan diambil anak-anak,” pungkasnya.(Dev/K-3)

Iklan
Iklan