200 Ton Lebih Perhari, Sampah Bukan Residu dari Banjarmasin Masuk Ke TPA
BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Bukan 105 ton, melainkan lebih dari 200 ton perhari sampah dari Kota Banjarmasin dikirim ke TPA Regional Banjarbakula. Ironisnya tak sedikit sampah yang dikirim bukan residu, melainkan sampah yang masih bisa didaur ulang.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKLH) Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan, Emmy Ariani di sela mengikuti Diskusi Interaktif oleh Kalimantan Post dengan Tema : Sampah Menggunung di Kota Banjarmasin, Tantangan atau Peluang, di Summer Hotel, Rabu (19/2)
Menurut Emmy, sesuai perjanjian kerja sama beberapa waktu lalu itu kesepakatan diperoleh Banjarmasin mendapat kuota 105 ton untuk jumlah sampah yang dapat dikirim ke TPA Regional Banjarbakula, namun pada faktanya ujarnya selalu di atas 200 ton.
“Bahkan pernah 250 ton saat ini, sudah sangat dibantu itu sebenarnya. Bahkan sampai hari Minggu kami perbolehkan, padahal itu waktu penataan TPA,” kata Emmy.
Ia pun mengaku kuatir akan kejadian itu, sebab yang tadinya TPA Regional Banjarbakula punya 4 landfill dan per landfillnya diperkirakan mampu menampung sampah selama 7 tahun, namun kenyataannya memasuki usia 4 tahun sudah ada satu landfill yang full dan tidak dapat beroperasi lagi.
“Kami punya 4 landfill, sudah 1 landfill penuh. Landfill ini dibangun dengan rencana 7 tahun, tapi kenyataannya 4 tahun sudah penuh karena yang dikirim ini bukan residu,” ungkapnya.
“Padahal katanya yang dikirim ini sudah dipilah, namun nyatanya masih terdapat mayoritas sampah yang dikirim Kabupaten/Kota ini bukan residu. Jadi efiseinsi pemilahannya ini hanya 10 sampai 20 persen saja, minim sekali,” tambah Emmy.
Berangkat dari hal itu, Emmy pun turut kuatir jika TPA Regional Banjarbakula suatu saat juga open dumping, karena tidak bisa menampung terlalu banyak tumpukan yang masuk bukan jenis residu dan menyebabkan operator kami tidak sempat melakukan penataan.
“Mungkin terlalu banyak yang masuk jadi operator ini tidak sempat lagi menata landfill. Apalagi hari ini sudah ada ratusan truk sampah yang selalu hilir mudik berganti masuk keluar mengangkut sampah dari kabupaten/kota,” tutupnya. (Sfr/KPO-1)