Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
HEADLINE

Indonesia Gelap ? Kelompok ini Justru Tebar Cahaya di Negeri Orang

×

Indonesia Gelap ? Kelompok ini Justru Tebar Cahaya di Negeri Orang

Sebarkan artikel ini
IMG 20250223 WA0027 e1740304889809
MAJELIS TAKLIM - Rombongan delegasi meluncurkan majelis Imam Bukhari di depan komplek Makam Imam Bukhari

TASHKEN- Kalimantanpost.com – Dua puluh tujuh warga Negara Indonesia yang menyertai perjalanan perdana 1000 Cahaya Indonesia (SCI) untuk Amirul Mukminin Fil Hadits menangis haru berdoa di makam Imam Bukhari di Samarkand, Uzbekistan pada Rabu (19/02) lalu menandai peluncuran terbentuknya majelis pengajian yang berfokus pada pemahamam Kitab Sahih Bukhari dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu kunjungan 27 orang berlatar belakang akademisi, pengusaha, bankir, pensiunan, artis hingga aktivis organisasi kepemudaan ke Tashkent, Bukhara dan Samarkand ini juga bermaksud untuk mendukung riset “Legacy of Imam Bukhari” oleh Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ) Jakarta ini dapat dikatakan bersejarah karena menghasilkan banyak komitmen penting yang menandai kontribusi Indonesia dibidang ilmu pengetahuan dan peradaban muslim global.

Baca Koran

Ditengah maraknya tagar “Indonesia gelap” dan “kabur aja dulu” yang disebarkan netizen Indonesia sebagai ekspresi protes dan ketidakpercayaan pada kondisi politik, ekonomi dan sosial di tanah air, lawatan delegasi ke Uzbekistan ini bagai menebar cahaya yang meningkatkan reputasi Indonesia di mata dunia.

Bagaimana tidak, dalam pertemuan dengan Direktur Imam Bukhari International Scientific Research Center (IBISRC) Associate Professor Dr. Shovosil Ziyodov diketahui ternyata Indonesia, negara yang berpopulasi muslim terbesar dunia belum pernah menjalin hubungan dengan IBISRC.

Beasiswa yang dikeluarkan pihak IBSRC baru diberikan kepada Malaysia, Turki dan negara muslim lainnya.

“Keterbatasan kami adalah akses dengan lembaga pendidikan di Indonesia, maka dengan adanya kedatangan delegasi riset “Legacy of Imam Bukhari” Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ) Jakarta menandai kerjasama IBISRC dibidang ilmu hadis, pengembangan karya tulis Imam Bukhari hingga proyek kelimuan lainnya dengan Indonesia,” jelas Shovosil Ziyodov yang didampingi seluruh direktur dan periset senior IBSRC.

Baca Juga :  Pemprov dan DPRD Eratkan Kolaborasi Membangun Kalimantan Selatan

Meski bukan politikus atau diplomat penting, delegasi Fakultas Ushuluddin dari UIN Syarif Hidayatullah dan IIQ Jakarta didukung oleh organisasi anak dan keluarga pejuang kemerdekaan RI Pemuda Panca Marga dalam lawatannya ke KBRI Tashkent, ke Universitas Islam terkemuka International Islamic Academy of Uzbekistan (IIAU), ke Imam Bukhari International Scientific Research Center (IBISRC), serta ke Silk Road International Tourism University untuk bertemu dengan Deputy Governor Samarkand, Rustam Kobilov berhasil menyampaikan tiga rekomendasi yaitu :

  1. Kolaborasi 4 lembaga pendidikan (UIN Syarif Hidayatullah, IIQ Jakarta, IIAU dan IBISRC) untuk menggelar Konferensi Internasional dan Riset “Legacy of Imam Bukhari for Muslim World) di Jakarta pada awal Juni 2025 dan di Komplek Imam Bukhari Center Samarkand Uzbekistan pada 25-28 Oktober 2025.
  2. Pembangunan Taman dan Perpustakaan “Soekarno Memorial” untuk memandai sejarah penemuan dan restorasi makam Imam Bukhari oleh Presiden RI pertama Ir Soekarno pada tahun 1956. Soekarno Garden yang awalnya direncanakan dibangun di Silk Road University Samarkand, dipindah ke kompleks Makam Imam Bukhari berbarengan dengan pembukaan renovasi komplek makam Imam Bukhari yang diproyeksikan menjadi komplek ziarah terbesar setara Madinah di Saudi Arabia.
  3. Penggunaan Bahasa Indonesia dalam signage (penanda/marka jalan) di wilayah makam Imam Bukhari dan situs makam tokoh Islam lainnya di Uzbekistan.

“Kami sepakat dengan rekomendasi yang disampaikan delegasi UIN dan IIQ, dan setelah pertemuan ini kami akan komunikasikan dengan pihak makam Imam Bukhari dimana disana terdapat dua area taman, salah satunya jika sudah disetujui akan didedikasi untuk menjadi Taman Soekarno sebagai bentuk penghormatan jasa Indonesia menemukan makam tokoh perawi hadis terkemuka dunia” jelas Rustam Kobilov kepada delegasi pada Kamis (20/02) saat menerima delegasi di Universitas Silk Road Samarkand.

Baca Juga :  Hari Pers Nasional:Kata “Cantik” untuk Ratna Sari Dewi

Lebih lanjut Deputi Gubernur Samarkand mengharapkan agar tanaman dan pohon asli Indonesia dapat dipamerkan di Taman Soekarno sebagai Indonesia National Heritage Garden.

“Pemakaian bahasa Indonesia dalam marka jalan juga dapat dilakukan mengingat negara Tiongkok juga telah kami setujui memakai Marka bahasa Mandarin” tambahnya.

Dukungan dan kerjasama ini tentu meningkatkan potensi wisata kedua negara, selain umat muslim Indonesia dapat berziarah ke situs bersejarah peradaban Islam Asia Tengah di Uzbekistan sementara warga Uzbekistan yang lahir dan besar di negara double land locked (negara terkurung dataran ganda dan tidak mempunyai pantai) dapat berkunjung ke Indonesia menikmati banyak pantai yang tersebar diseluruh Indonesia. Untuk mendukung hal itu pemerintah Samarkand juga dikabarkan berupaya membuka jalur penerbangan langsung dari Indonesia ke Samarkand melalui maskapai Air Asia.

Bangga ! Indonesia nyatanya tidak segelap yang dikira, Indonesia banyak peluang menyinari dunia. (rfz/KPO-1)

Iklan
Iklan