Berdasarkan analisa BMG, cukup mengurangi potensi hujan yang berasal dari awan di bagian selatan.
BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Selama dua hari pada 29 dan 30 Januari lalu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).
Operasi ini bukan untuk menghilangkan hujan, namun mengendalikan intensitas hujan yang tinggi.
Operasi ini terbilang berhasil. Dalam beberapa hari ke belakang hujan hanya turun sedikit, bahkan tak turun sama sekali.
Hasilnya banjir yang sempat terjadi di beberapa titik ketinggian air mulai menurun.
Kegiatan OMC merupakan salah satu bentuk upaya mitigasi yang dapat dilaksanakan untuk mengurangi dampak dan potensi bencana.
Salah satunya ancaman banjir akibat tingginya intesiras curah hujan.
Polanya yaitu melakukan penyemaian pada awan awan yang berpotensi hujan, agar terjadi hujan sebelum masuk di daerah daerah yang rawan banjir akibat curah hujan tinggi.
“Alhamdulillah usulan pak Gubernur direpon cepat Badan Nasional Penamggulangan Bencana (BNPB).
Hasilnya, sejak OMC dilaksanakan selama dua hari 29 dan 30 Januari intensitas hujan di Kalsel cenderung menurun,” terang Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi SSos MAP, Minggu (2/2).
Berdasarkan pengamatan dalam beberapa hari terakhir, sebut PNS penerima Anugerah ASN Award 2024 Kalsel ini, pada OMC kemarin secara umum awan-awan terutama yang berada di daerah pesisir Selatan Kalsel diusahakan agar tidak turun hujan di daratan Kalsel.
“Alhamdulillah berdasarkan analisa BMG cukup mengurangi potensi hujan yang berasal dari awan di bagian selatan.
Walaupun tidak dapat melingkupi seluruh wilayah Kalsel.
Masih dapat memberi dampak cukup untuk mengurangi risiko banjir.
Idealnya operasi modifikasi cuaca dilakukan lebih lama agar mendapat hasil yang lebih maksimal,” papar Bambang Dedi.
Lebih lanjutnya mengatakan, Gubernur Kalsel H Muhidin dalam usulan surat kepada Kepala BNPB juga mengharapkan agar pelaksanaan OMC kembali digelar di langit Kalsel.
Dalam surat permohonan itu dituliskan bantuan agar BNPB kembali membantu kegiatan OMC pada 8-9 Februari 2025. Pasalnya, Kalsel menjadi tuan rumah even nasional skala besar, yakni Peringatan Hari Pers Nasional (HPN).
Sebelumnya, Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB, Agus Riyanto, mengatakan modifikasi cuaca ini dilakukan dengan cara redistribusi curah hujan ke beberapa titik aman salah satunya laut.
“Kami jatuhkan garam dan kapur tohor satu ton di awan yang ada di laut, sehingga hujan di daratan pun akan berkurang,” katanya.
Ia menyebut, garam mempercepat turunnya hujan sebelum awan mencapai daratan. Kapur tohor membuyarkan awan agar hujan tak terjadi.
“Metodenya mempercepat dan membuyarkan. Dua skema atau dua teknologi yang digunakan,” ucapnya. (mns/K-2)
