BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengharapkan partisipasi dan kebijaksanaan masyarakat untuk keberlangsungan Perusahaan Umum Daerah Pengolah Air Limbah Domestik (Perumda PALD) Kota Banjarmasin yang saat ini, kian hari kondisi keuangannya sangat memprihatinkan.
Bukan tanpa alasan, Ibnu mengharap demikian karena saat ini pendapatan Perumda PALD dari pelanggan maupun sedot tinja, sangat kekurangan untuk biaya operasional perusahaan plat merah milik Pemko Banjarmasin tersebut.
“Perlu evaluasi lagi ke depannya, karena apa yang kita rancang kemaren ada sedikit kendala. Kalau itu jalan, kita yakin Perumda PALD bisa jadi perusahaan yang sehat,” kata Ibnu Sina di sela kegiatan Gathering Milad ke-52 PTAM Bandarmasih.
“Tapi karena kebijakan pungutan kemaren tidak boleh lagi, sehingga kemudian ini menunggu waktu saja Perumda PALD ini akan Failed, kalau kita tidak melakukan upaya-upaya,” sambungnya.
Atas dasar hal ini, kemudian Ibnu Sina pun meminta pemahaman kepada masyarakat, pihaknya juga tidak menyoalkan soal kritik dan protes dari berbagai elemen warga yang beberapa waktu lalu terjadi, terkait pengembalian dana pungutan oleh Perumda PALD.
“Oke mengkritik, oke memprotes, tetapi saya kira kita harus memperhatikan juga, perusahaan ini harus hidup. Dari sisi kebijakan kita harus berfikir seperti itu,” ujar Ibnu Sina.
Ia pun kemudian meminta warga untuk sama-sama bergotong royong menyelematkan Perumda PALD, Ibnu yakin jika hal itu dilakukan maka perusahaan tersebut akan tetap eksis dan bisa mandiri.
“Kembali ke masyarakat lagi, kesediaannya untuk gotong royong menyelematkan Perusahaan Pengelola Air Limbah satu-satunya di Indonesia ini,” ungkapnya.
Soal upaya bertahan saat ini, Ibnu Sina pun memberi opsi untuk bisa mengurangi beban operasional dengan menjual aset yang ada.
“Jadi paling tidak bertahan 1 hingga 2 tahun dulu, sambil menunggu apakah nanti bisa dapat penyertaan modal dari Pemko Banjarmasin,” ungkapnya.
Ibnu pun mengaku sudah memberi masukan agar aset Perumda PALD bisa dijual, seperti lahan untuk menutupi biaya operasional.
“Jadi sudah kasih masukan kemarin, ada beberapa memang yang bisa dijual asetnya itu. Karena ada lahan-lahan yang bisa dijual sehingga dapat tambahan untuk operasional,” terangnya.
Langkah lainnya ujar Ibnu Sina yakni dengan mengusulkan untuk mendapatkan penyertaan modal dari APBD.
“Kalau untuk kita sangat berkomitmen untuk tidak ditutup atau failed Perumda PALD ini,” tutupnya.
Sebelumnya, Perwali Nomor 152 Tahun 2023 mendapatkan review dan evaluasi dari Inspektorat Banjarmasin, lantaran pelanggan PAM Bandarmasih yang tidak menjadi Perumda PALD ikut ditagih.
Kemudian, setelah baru berjalan 2 bulan, Perumda PALD harus mengembalikan tagihan seluruh pelanggan PAM Bandarmasih yang tidak berlangganan jasa air limbah itu buntut aksi protes dari berbagai elemen warga.
Di sisi lain, Manager Teknik Perumda PALD, Deris Kusdinar mengungkapkan jika pihaknya terus melakukan upaya jemput bola untuk menambah pelanggan, terlebih saat ini jumlah pelanggan Perumda PALD masih di bawah 10 persen jika dibanding jumlah pelanggan PT PAM Bandarmasih.
Deris pun optimis, Perumda PALD bisa melewati masa-masa sulit dengan upaya-upaya yang dilakukan termasuk salah satunya jemput bola, kemudian dengan sejumlah inovasi salah satunya program layanan di tempat. (Sfr/KPO-1)