Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Opini

Penjajahan Zionis Menghancurkan Masa Depan Anak-Anak Gaza

×

Penjajahan Zionis Menghancurkan Masa Depan Anak-Anak Gaza

Sebarkan artikel ini

oleh: Nia Yuliana, A.Md
Aktivis Muslimah Kalsel

Hingga kini serangan Zionis di Jalur Gaza telah menelan begitu banyak korban dari berbagai usia dan menyebabkan kerusakan. Salah satunya adalah dampak Pendidikan yang semestinya dapat dirasakan oleh anak-anak di Gaza, Palestina. Serangan mematikan ini telah menyebabkan kerusakan signifikan pada institusi pendidikan di Gaza.

Baca Koran

Di Jalur Gaza yang masih berkecamuk dengan serangan dari Israel, para guru Palestina membuat ruang kelas darurat di kamp-kamp pengungsi yang penuh sesak dan sederhana. Saat ini, infrastruktur fisik untuk pendidikan telah hancur. Setidaknya 352 sekolah di Jalur Gaza telah rusak dan tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Sebagian besar bangunan yang tersisa diubah menjadi tempat penampungan bagi para pengungsi (antaranews.com, 10/01/25).

Akan tetapi pada sabtu (11/1), Zionis Yahudi telah memborbardir Sekolah Halwa di Kota Jabalia, Gaza utara yang menjadi tempat penampungan hingga menewaskan delapan orang, termasuk dua anak-anak. Sekolah Halwa merupakan penampungan bagi ribuan pengungsi. Serangan ini adalah yang terbaru dalam serangkaian gempuran Israel terhadap gedung sekolah yang menampung warga terlantar di Gaza.

Setidaknya 47.460 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, telah tewas dalam kampanye militer Israel di Gaza sejak perang dimulai.

Nasib Umat Islam Tanpa Junnah (Perisai)

Kematian 47.460 muslim Palestina akibat genosida Zionis Yahudi hanya dianggap angka oleh dunia yang kini dikuasai ideologi sekuler kapitalisme. Barat bahkan masih membela Zionis Yahudi dengan narasi-narasi palsu yang menyesatkan seperti bahwa Zionis Yahudi hanya membela diri dari serangan Hamas.

Berbekal narasi palsu dan klaim penuh kebohongan ini, Barat menawarkan solusi dua negara yang membagi wilayah Palestina menjadi dua. Yang luas untuk Zionis Yahudi dan yang sedikit untuk pemilik aslinya, yaitu muslim Palestina.

Kemudian Barat memaksa dunia untuk menerima solusi tersebut sebagai penyelesaian atas masalah Palestina. Mereka juga menutup mata atas banyaknya korban di pihak Palestina, terutama anak-anak.

Baca Juga :  ARTI WAKTU

Kenyataan ini seharusnya semakin menyadarkan kita bahwa tidak ada keadilan dalam sistem sekuler kapitalisme yang saat ini diterapkan. Justru sistem inilah yang memberikan jalan bagi Zionis Israel melakukan pembantaian terhadap anak-anak di Gaza. Kaum muslim tidak boleh berdiam diri, berharap apalagi sampai menyerahkan penyelesaian persoalan ini kepada PBB atau institusi serupa di bawah pengaruh sistem kapitalisme. Karena sama saja dengan menyerahkan nasib umat kepada musuh.

Inilah kondisi umat Islam tanpa junnah (perisai). Mereka sendirian tanpa pelindung, umat Islam diberbagai negeri tidak mampu berjihad membantu saudaranya di Palestina. Ini terjadi karena nasionalisme telah membelenggu negeri-negeri muslim sehingga mereka memandang masalah Palestina sebagai urusan domestik Palestina yang harus diselesaikan sendiri oleh muslim di sana.

Bagaimanapun sebagai muslim sejati kita tidak boleh berpangku tangan melihat penderitaan anak-anak Gaza. Tak cukup juga hanya dengan membantu dengan materi saja. Mendoakan mereka itu sudah pasti keharusan juga, tetapi jangan berhenti begitu saja. Anak-anak Gaza dan kaum muslim di sana pada hakikatnya adalah saudara kita. Allah SWT telah mempersatukan ikatan ini dengan ikatan akidah yang bahkan lebih kental daripada ikatan darah. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah kedua saudaramu (yang berselisih), dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapatkan rahmat.” (QS. Al- Hujurat : 10).

Khilafah Melindungi Generasi

Negara Khilafah akan senantiasa melindungi jiwa kaum muslim, termasuk anak-anak di seluruh wilayah Khilafah. Ini karena jiwa seorang muslim begitu berharga dalam pandangan Islam. Rasulullah SAW bersabda, “Hilangnya dunia lebih ringan bagi Allah dibandingkan terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak.” (HR Nasai 3987, Turmudzi 1455).

Khilafah akan menjadikan pembebasan Palestina sebagai agenda utama sejak hari pertama tegaknya negara kaum muslim ini. Khilafah akan mengirimkan tentara berikut persenjataan lengkap untuk mengalahkan Zionis Yahudi hingga dipastikan kekalahannya.

Baca Juga :  Kampus Mengelola Tambang: Disorientasi Yang Berbahaya?

Khilafah akan menolak solusi dua negara dan tidak akan mau terikat dengan solusi apa pun yang didiktekan AS melalui lembaga internasional. Sebaliknya, Khilafah akan mengerahkan kekuatan terbaik untuk menyelenggarakan jihad dan mengalahkan Zionis Yahudi sebagaimana perintah Allah Taala, “Persiapkanlah untuk (menghadapi) mereka apa yang kamu mampu, berupa kekuatan (yang kamu miliki) dan pasukan berkuda. Dengannya (persiapan itu) kamu membuat gentar musuh Allah, musuh kamu dan orang-orang selain mereka.” (QS Al-Anfal [8]: 60).

Ketika Islam telah diterapkan dalam sebuah negara maka tanah Palestina dengan mudah akan mengembalikan kepada kaum muslimin. Khilafah juga akan membangun negeri Palestina hingga seluruh warganya bisa hidup dengan aman dan nyaman. Khilafah juga akan menjamin pendidikan berkualitas dan gratis bagi generasi sehingga akan lahir generasi berkepribadian Islam. Nantinya generasi ini akan menjadi pengisi peradaban, sehingga Islam akan menjadi mercusuar dunia dan terus terjaga kemuliaannya.

Syekh Taqiyuddin an-Nabhani menjelaskan dalam buku Muqaddimah ad-Dustur Pasal 173, “Negara wajib menjamin pendidikan bagi seluruh warga dengan cuma-cuma serta mereka diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan tinggi secara cuma-cuma dengan fasilitas sebaik mungkin.”

Khilafah akan membangun gedung-gedung sekolah dan melengkapinya dengan laboratorium, perpustakaan, asrama, dan sarana prasarana lainnya sehingga pendidikan bisa terselenggara dengan baik. Khilafah juga akan menyediakan para guru, dosen, tenaga administrasi, dan lainnya untuk memastikan setiap anak mendapatkan haknya untuk menuntut ilmu. Ini sebagaimana amanat Rasulullah SAW, “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.” (HR Ibnu Majah no. 224).

Dengan sistem pemerintahan yang dijalankan sesuai versi Islam tersebut maka anak-anak Palestina akan kembali bisa menuntut ilmu dalam kondisi aman dan ceria karena hilangnya penjajahan atas mereka. Wallahua’lam bishowab.

Iklan
Iklan