BANJARMASIN, Kalimantanpost.com –
Masyarakat Desa Awang Bangkal Timur, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar yang mayoritas 80 persen bertani mengeluhkan kesulitan dalam mendapatkan pupuk dan membutuhkan alat bajak berupa traktor.
Keluhan ini diketahui oleh anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan dari fraksi PKB Habib Farhan Husein BSA saat melakukan reses di beberapa desa di wilayah Kabupaten Banjar.
“Mereka di sana mayoritas pekerjaannya sebagai petani dan saat ini mereka lebih fokus ke pertanian. Namun, mereka mengeluh kesulitan mendapatkan pupuk dan juga sangat memerlukan traktor tangan,” terang wakil rakyat berlatar belakang aktivis dari Jakarta ini, minggu lalu, di Banjarmasin.
Saat ini masyarakat petani Desa Awang Bangkal Timur untuk sementara terpaksa menyewa traktor tangan. Namun, harus turun naik membawa unitnya dan jaraknya pun cukup jauh.
“Kemudian pupuk sangat sulit mereka mendapatkan. Apalagi saat ini kan Bapak Presiden kita Prabowo lebih menekankan ke pangan. Akan tetapi sampai saat ini mereka kesulitan (mendapatkan pupuk),” ujarnya.
Terkait traktor, harus ada peran pemerintah atau bersinergi untuk memudahkan masyarakat petani Desa Awang Bangkal Timur. Salah satu cara misalkan dengan memberikan sistem kredit lunak dengan bunga ringan untuk membeli traktor tangan tersebut.
Apalagi kata Habib Farhan Husein, saat ini sudah memasuki musim tanam. Ketika ingin menanam mereka sudah dikhawatirkan dengan banjir dan rata-rata dalam satu tahun hanya satu kali panen.
Sekarang ini mereka hanya memiliki satu traktor tangan yang dipakai secara bergantian oleh beberapa Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
“Tetapi cepat rusak karena hanya satu dipakai sama-sama secara bergantian dan memperlambat pekerjaan tani,” ungkapnya.
Sementara Pambakal setempat meminta agar permohonan warga Desa Awang Bangkal Timur segera ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah setempat atau Pemerintah Kabupaten Banjar.
“Mereka minta disegerakan, apalagi ini sudah musim bertanam dan jangan lupa soal titian juga sangat penting untuk akses jalan para petani membawa hasil panennya,” pungkasnya.(nau/KPO-1)