BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Polsek Banjarmasin Tengah melakukan rekontruksi penganiayaan yang terjadi di salah satu hotel di Jalan Kolonel Sugiono, Banjarmasin Tengah, Kamis (19/12/2024) lalu.
Sebanyak 26 adegan yang diperagakan saat pelaku MR, yang melakukan penganiayaan kepada korban Hasani (26).
Dalam rekontruksi tersebut dihadiri pengacara korban dari LKBH Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmsin.
Kapolsek Banjarmasin Tengah Kompol Eka Saprianto melalui Kanit Reskrim Ipda Aldy Febrian mengatakan, penusukan itu terjadi sebanyak 15 sampai 20 adegan.
“Semua ada 24 adegan yang diperagakan, namun kalau terjadi penusukannya ada lima adegan,” ujar Ipda Aldy Febrian, Senin (03/02/2025).
Tepat adegan 15, kata Kanit, pelaku melakukan penusukan senjata tajam jenis pisau ke dada sebelah kiri korban.
“Kemudian adegan ke-16 dan 17, korban melakukan pembalasan dengan memukul pelaku dengan kepalan tangan di wajahnya,” tambahnya.
Melihat itu, salah satu saksi Aldi berdiri dan langsung melerai pelaku dan korban.
“Adegan 18, saksi Aldi melakukan peleraian, karena melihat pelaku dan korban berkelahi,” bebernya.
Usai dilerai Aldi, Hasani pun mengejar pelaku ingin dan kembali melakukan pemukulan.
“Tepat di adegan 19, korban kembali ditusuk MR dibagian tulang rusuk sebelah kiri Hasani dan sajam jenis pisau pun masih tertancap ditubuhnya,” cetusnya.
Melihat korban tertusuk, pelaku pun langsung melarikan diri dari lokasi kejadian tersebut.
“Adegan 20 dan 21, MR dan Aldi melarikan diri, karena melihat korban mengalami luka tusuk,” jelasnya.
Kendati begitu, adegan 25, saksi kedua RR langsung mendatangi korban dan membawa korban ke rumah sakit.
“Adegan 26, keesokan harinya, korban dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit,” imbuhnya.
Sementara itu, MR meminta maaf kepada keluarga korban atas apa yang sudah di lakukannya kepada Hasani
“Saya minta maaf kepada pihak keluarga korban sudah melakukan hal ini,” katanya.
Setelah melakukan penusukan ini, MR mengaku sempat dibisiki oleh arwah korban saat tidur malam.
“Ditemuinya tidak pernah, tapi pernah di bisikinnya seperti samar-samar (tidak jelas) suaranya,” pungkasnya. (fik/KPO-4)