Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
HEADLINE

Tiga Mahasiswa Fakultas Ekonomi ULM Kembangkan Website Stunting dan Aquponic Bantu Warga Desa Tambak Sirang Darat Gambut

×

Tiga Mahasiswa Fakultas Ekonomi ULM Kembangkan Website Stunting dan Aquponic Bantu Warga Desa Tambak Sirang Darat Gambut

Sebarkan artikel ini
IMG 20250222 175524 e1740218199538
Peserta sosialisasi stunting dan pengembangan aquaponic oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin di Desa Tambak Sirang Darat, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Sabtu (22/2/2025) (Kalimantanpost.com/ful)

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Tiga mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Desy Mayang Sari Candy Yuniarti dan Asih Fuji Rahayu menjalankan project Ketahanan Pangan di Desa Tambak Sirang Darat dengan CSR dari program Innovillage Telkom University.

“Kami mendapat tugas membuat inovasi di desa. Inovasi yang kami kembangkan di Desa Tambak Sirang Darat ini berupa pengembangan website stunting dan juga pengimplementasian berupa aquaponic,” ujar Desy Mayang Sari ketua tim InnoVisionaries
disela-sela acara sosialisasi stunting di Balai Desa Tambak Sirang Darat, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Sabtu (22/2)

Baca Koran

Dijelaskannya, untuk pengembangan aquaponic diletakkan di tiga titik yaitu di rumah Kepala Desa Tambang Sirang Darat, di rumah RT 3 dan rumah RT 5 sebagai percontohan.

Dijelaskan mahasiswi semester 4 Prodi Akutansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis ULM ini, sistem aquaponic di atasnya ditanam beberapa jenis tanaman dan dibawahnya ada ikan.

IMG 20250222 175508

“Jadi ada dua budidayakan sekaligus yaitu menanam tanaman di hydroponic dan budidaya ikan dibawahnya,” ujarnya.

Supaya masyarakat lebih mudah memeliharanya, lanjut dia, ditanam kangkung, seledri dan salada serta di aqua di bawahnya ada ikan lele.

“Kami juga menyumbangkan 1.000 bibit ikan lele, separo ditaruh di aquaponic dan separo dibudidayakan di keramba,” ujarnya.

Tak sekedar mengikuti lomba, lanjut dia, juga ada manfaatnya buat masyarakat di desa ini kedepannya meningkatkan ekonomi masyarakat di desa ini.

Dikesempatan itu, Desy juga menjelaskan dipilihnya stunting, karena berdasarkan datanya yang diperolehnya beberapa anaknya stunting di Desa Tambak Sirang Darat.

“Kami pun berusaha membantu menekan stunting di desa ini dengan memberikasi edukasi dan pengembangan website stunting. Ini agar bisa mempermudah masyarakat desa mengakses dan meningkatkan literasi mereka buat memahami stunting orang tua di desa ini,” tandasnya.

Baca Juga :  Wakil Ketua DPRD Kalsel, H Muh. Alpiya Rakhman, SE, MM, Kunjungi Satgas Pengendalian LPG untuk Tanggapi Keluhan Warga

Candy Yuniarti dan Asih Fuji Rahayu menambahkan di lomba tersebut mereka mengambil tema SDGs 2, SDGs 3 dan SDGs 4.

“SDGs 2 dengan tema ‘Tanpa kelaparan/Zero Hunger’
SDGs 3 dengan tema ‘Kesehatan yang baik/good health ang well-being’
SDGs 4 dengan tema ‘Pendidikan berkualitas/Quality Education’,” ujar Candy.

Jadi SDGs itu sustainable development goals” atau tujuan pembangunan berkelanjutan”.

“Sesuai tema itu tadi kami mengembangkan budidaya aquaponic dan stunting,” ucapnya.

Dijelaskannya di SDGs sendiri ada 17 macam. Asalnya dari PBB untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup bagi semua orang di dunia.

“SDGs ini mencakup bermacam aspek, seperti kemiskinan, pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, dan lain-lain,” ujarnya.

Sementara itu, Desa Tambak Sirang Darat, Tarmizi mengatakan pihaknya sangat terbantu dengan adanya edukasi ini.

“Ibu-ibu di desa ini tahu apa itu stunting, pola makan sehat dan bergizi dan bagaimana pencegahan,” ucapnya.

Ditambahkan Tarnizi didampingi kader Posyandu Idayani di desanya ada sekitar 25 anak yang stunting.

“Alhamdulillah jumlah tersebut menurun. Tahun lalu, jumlah anak stunting ada 35 orang,” katanya.

Ini tak lepas rutinnya kegiatan tiga Posyandu Balita disini serta adanya sosialisasi seperti dilakukan hari ini.

Sementara acara sosialisasi di acara kali ini disampaikan Aulia Safitri dari mahasiswi Poltekkes Banjarmasin.

Aula menjelaskan apa itu stunting, ciri-ciri stunting, faktor resiko, hingga pencegahannya. (ful/KPO-3)

Iklan
Iklan