Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Lifestyle

Ada Tiga Hal Bagi Ibu Menyusui Tetap Ingin Berpuasa

×

Ada Tiga Hal Bagi Ibu Menyusui Tetap Ingin Berpuasa

Sebarkan artikel ini
IMG 20250319 WA0034 e1742363903182
dr Nadia Muslimah Annisa, CLC. (Kalimantanpost.com/Repro pribadi)

Oleh : dr Nadia Muslimah Annisa, CLC (IDI Cabang Banjarmasin)

Puasa merupakan salah satu perintah Allah yang telah disebutkan dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah Ayat 183 yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”

Baca Koran

Namun, tidak semua umat muslim tergolong mampu dalam melaksanakan puasa, salah satunya ibu yang sedang menyusui.

Sebenarnya, Islam sendiri telah memberikan keringanan kepada Ibu menyusui untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan. Tetapi, mereka wajib untuk menggantinya dengan meng-qadha dan/ membayar fidyah.

Sebagian ibu menyusui, memilih untuk tetap berpuasa dibulan Ramadhan. Namun, ibu menyusui perlu memperhatikan beberapa hal sebelum memutuskan untuk tetap berpuasa, atau sebaiknya menunda puasa terlebih dahulu demi kesehatan ibu maupun bayi.

Setidaknya, ada tiga hal yang perlu ibu perhatikan ketika ibu memilih untuk tetap berpuasa yaitu usia bayi, kondisi bayi dan kondisi ibu.

Ketika usia bayi dibawah 6 bulan dan bayi mendapatkan ASI Ekslusif (ASIX) maka sebaiknya ibu menunda dulu untuk berpuasa. Hal ini dikarenakan pada bayi ASIX usia dibawah 6 bulan, maka seluruh kebutuhan nutrisi bayi 100 persen hanya didapatkan dari ASI saja. Ibu bisa mencoba berpuasa kembali ketika bayi berusia >6 bulan atau telah mendapatkan makanan pendamping selain ASI (MPASI).

Ibu menyusui juga tidak disarankan untuk berpuasa ketika bayi ibu sedang dalam kondisi sakit, lahir prematur, berat lahir rendah (BBLR), bayi kuning, berat bayi tidak naik (seret atau weigh flattering).

Selain itu, ketika kondisi ibu menyusui juga dalam kondisi yang tidak sehat, memiliki penyakit metabolic tertentu, gizi kurang atau yang sebelumnya sudah terindikasi low supply oleh dokter / dokter laktasi maka ibu menyusui tidak disarankan untuk berpuasa.

Baca Juga :  Ini Cara Meminta Maaf yang Tulus Saat Lebaran Idul Fitri

Ibu menyusui yang sehat dengan kondisi hiperlaktasi (produksi ASI berlebihan) dapat tetap berpuasa dengan memantau tanda dan gejala dehidrasi pada dirinya.

Jika ibu dan bayi dalam kondisi sehat, ibu dapat mencoba berpuasa dengan mengupayakan mengkonsumsi air putih yang cukup (min. 2lt/hari), makan tetap 3x sehari (saat sahur, buka puasa, dan setelah tarawih) dengan menu gizi lengkap seimbang dan menghindari aktivitas berlebihan selama berpuasa. Ibu menyusui tetap berupaya untuk mempertahankan menyusui/pumping di siang hari namun dapat memperbanyak sesi menyusui /pumping saat malam hari. Ibu perlu mengenali tanda-tanda dehidrasi baik pada ibu maupun pada bayi. Ibu menyusui, dapat mengkonsumsi suplementasi bila perlu.

Pada dasarnya, berpuasa tidak menurunkan komposisi dari zat gizi mikro ASI kecuali ketika sahur dan berbuka, apa yang dikonsumsi oleh ibu menyusui tersebut porsinya kurang atau komposisinya tidak lengkap dan sesuai.

Menyusui juga merupakan ibadah yang mulia dan merupakan perintah dari Allah, seperti yang Allah sebutkan dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 233 tentang anjuran menyusui hingga 2 tahun. Dalam ayat tersebut Allah berfirman, yang artinya “Dan para ibu, hendaklah menyusukan anak-anak mereka dua tahun penuh, (yaitu) bagi siapa yang ingin menyempurnakan penyusuan”. (ful/KPO-3)

Iklan
Iklan