Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Opini

Ajari Anak Berpuasa Secara Bertahap dan Penuh Kesabaran

×

Ajari Anak Berpuasa Secara Bertahap dan Penuh Kesabaran

Sebarkan artikel ini
IMG 20250304 WA0022
*) Ustad Dr H Sakerani Mukhtar, MPd merupakan Koordinator Pendidikan, Organisasi dan Pengkaderan Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia Kota Banjarmasin, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat dan mantan Kabid PTK & PAUD Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin

Oleh: Ustad Dr H Sakerani Mukhtar, MPd *)

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com -Ramadhan bukan sekadar bulan untuk menahan lapar dan dahaga, tetapi juga momen istimewa untuk memperbaiki diri, meningkatkan ketakwaan, serta memperkuat hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia.
Puasa disyariatkan pada tahun kedua hijriah. Kewajibannya dinash dalam Al-Qur’an ayat 183 surat Al-Baqarah.

Baca Koran

Allah Ta’ala berfirman: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS Al-Baqarah: 183).

Setiap tahunnya, umat Islam di seluruh dunia menyambut bulan suci ini dengan penuh semangat, menjadikannya sebagai kesempatan emas untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, memperbanyak amal ibadah, membersihkan hati dari segala hal yang mengotori, serta bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan keluarga untuk anak-anaknya.

Melatih anak berpuasa dalam Islam adalah proses bertahap yang harus dilakukan dengan penuh kasih sayang, kesabaran, dan pendidikan yang baik.

Berikut beberapa langkah yang dapat diterapkan oleh orang tua untuk membimbing anak-anaknya dalam menjalankan ibadah puasa, antara lain :

  1. Memberikan Pemahaman Tentang Puasa

Ajarkan anak tentang makna puasa, bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Gunakan bahasa yang mudah dipahami, misalnya dengan menceritakan kisah Nabi dan para sahabat dalam menjalankan puasa. Tekankan manfaat puasa, seperti meningkatkan kesabaran, kedisiplinan, dan kepedulian terhadap orang yang kurang beruntung.

  1. Melatih Puasa Secara Bertahap

Untuk anak yang masih kecil (usia 5-7 tahun), bisa dimulai dengan puasa setengah hari atau beberapa jam sesuai kemampuan mereka. Secara bertahap, tingkatkan durasi puasa hingga anak mampu menjalankan puasa penuh. Berikan apresiasi setiap kali anak berhasil menjalani puasa, agar mereka semakin termotivasi.

Baca Juga :  Manfaat dan Hikmah Puasa dalam Islam

Dalam Islam, puasa setengah hari bagi anak-anak tidak secara khusus diajarkan sebagai bagian dari syariat, tetapi dapat dijadikan latihan sebelum mereka mampu menjalankan puasa penuh.

Sebuah hadis riwayat Al-Bukhari , disebutkan bahwa seorang shahabat yang bernama Rubayyi’ binti Muawwidz berkata: “Saat itu kami semua berpuasa, dan melatih anak-anak kami berpuasa. Kami membuat mainan dari kapas. Jika salah satu dari mereka menangis meminta makanan, kami memberikan mainan itu hingga datang waktu buka puasa”.

Hadits ini menjelaskan bagaimana para sahabat dalam mendidik dan melatih anaknya berpuasa.
Hadis ini menunjukkan anak-anak belum diwajibkan berpuasa, tetapi mereka bisa mulai belajar secara bertahap.
Bagi anak-anak yang belum kuat berpuasa penuh, sebagian orang tua membiasakan mereka berpuasa setengah hari atau hingga waktu Dhuha, Zuhur, atau Asar sebagai tahapan sebelum mereka siap menjalankan puasa seutuhnya.

Puasa setengah hari tidak diwajibkan, tetapi dapat menjadi metode pendidikan dan pembiasaan bagi anak-anak agar mereka lebih siap berpuasa penuh ketika sudah mencapai usia baligh. Hal ini sesuai dengan prinsip Islam yang mengajarkan bertahap dalam ibadah agar tidak terasa berat bagi anak-anak. (ful/KPO-3)

Iklan
Iklan