Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Hukum & Peristiwa

Balita Tenggelam di Sungai Barito

×

Balita Tenggelam di Sungai Barito

Sebarkan artikel ini
IMG 20250321 WA0038
Kalaksa BPBD Murung Raya, Fitrianul Fahriman bersama keluarga balita yang tenggelam di tengah upaya pencarian di Sungai Barito, Kamis (20/3/2025). (Antara/Repro BPBD Murung Raya)

PURUK CAHU, Kalimantanpost.com – Seorang Balita balita laki-laki berumur dua tahun bernama Alga dinyatakan hilang setelah terjatuh di Sungai Barito, Kamis (20/3) pagi.

“Menurut pihak keluarga, balita tersebut hilang pada Kamis pagi kemarin sekitar pukul 06.00 WIB,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah Fitrianul Fahriman di Puruk Cahu, Jumat (21/3/2025).

Baca Koran

Fitrianul mengatakan sejak adanya laporan ke Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD, pihaknya langsung menuju lokasi kejadian di Desa Muara Untu, Kecamatan Murung untuk melakukan pencarian korban di lokasi yang diduga tempat hilangnya balita tersebut.

“Setelah kita mendapatkan laporan anggota kami langsung menuju lokasi dengan melakukan pencarian yang tidak jauh dari tempat balita tersebut diduga tenggelam. Pencairan sempat dihentikan pukul 17.00 WIB menjelang buka puasa dan dilanjutkan kembali oleh tim pukul 19.00 WIB.

Dalam pencarian malam tadi juga, Fitrianul mengatakan masih tidak ditemukan keberadaan korban dan akan dilanjutkan hari ini.

Sementara itu berdasarkan keterangan keluarga tentang hilangnya balita tersebut, Fitrianul mengatakan pada saat ibu korban memasak, korban tengah bersama dengan neneknya. Pada saat neneknya keluar sebentar dan setelah kembali korban sudah tidak ada.

“Memang keluarga ini tinggal di rumah terapung. Kondisi air Sungai Barito yang naik saat ini masih menjadi kendala saat pencarian. Pencarian korban kami juga dibantu dari personel Polsek Murung, keluarga korban serta masyarakat sekitar,” tambah Fitrianul.

Terpisah saat dikonfirmasi, Kepala Desa Muara Untu, Masmualim mengatakan lokasi tempat tinggal keluarga berada di bawah camp perusahaan PT Pandu Jaya Gemilang Agung atau daerah hulu desa tersebut.

“Mereka berasal dari Desa Jangkang Kabupaten Barito Utara. Kebetulan juga di Desa Muara Untu ada keluarga mereka. Rumah terapung tempat mereka tinggal itu juga difungsikan sebagai tempat untuk menambang emas di sungai, atau bahasa lokalnya disebut Talatap,” jelas Masmualim. (Ant/KPO-3)

Baca Juga :  Patroli Rutin Malam Cegah Geng Motor Dan Tawuran

Iklan
Iklan