BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Darurat sampah di Kota Banjarmasin pasca ditutupnya TPA Basirih pada awal Bulan Februari lalu masih menuai beragam komentar hingga saat ini.
Tak terkecuali komentar dari Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kalimantan Selatan, Hj Shinta Laksmi Dewi yang menyoroti soal penanganan sampah di Kota Seribu Sungai tersebut.
Menurutnya, penanganan sampah itu mesti dilakukan dari hilirnya terlebih dahulu, mulai dari sampah rumah tangga, dengan merubah mindset masyarakat bahwa wajib untuk melakukan pemilahan.
“Kemudian kita juga harus memiliki pasukan kuning atau petugas kebersihan yang teranggarkan dan terkelola dengan baik,” ucapnya kepada awak media ini saat ditemui di Kantor Kadin Kalsel, Rabu (26/3).
Sementara untuk hulunya atau ujungnya, Shinta menyebut Banjarmasin harus memiliki tempat pengelolaan akhir yang dilengkapi dengan serangkaian teknologi, dicontohkannya seperti mesin pencacah.
“Sehingga ini akan bersifat kesinambungan, berkelanjutan, sampah ini mungkin menjadi pr bagi walikota saat ini, tapi juga alangkah baiknya kita sebagai masyarakat turut memilah sampah ini sebagai kesadaran kita pribadi,” ujarnya.
“Apabila hal ini berlangsung kedepannya lebih mudah, karena sampah ini pengolahannya akan banyak manfaat seperti energi hijaunya juga akan kita dapat dari sana, tapi semua ini kembali lagi kepada kebiasaan kita,” tutup Hj Shinta.(nau/KPO-1)