Upaya Pemerintah dalam Mengurangi Durasi ‘Calap’ Saat Banjir Rob
BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Langkah Pemerintah Kota Banjarmasin terhadap pengurangan resiko banjir rob kian mantap, setelah beberapa waktu lalu melakukan uji coba pompa air di Sungai Belasung Banjarmasin Tengah.
Kini dengan dibantu Pemerintah Pusat lewat program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP), di Banjarmasin bakal memiliki pompa air sedikitnya di 4 aliran sungai yang beresiko terjadi genangan air dengan kurun waktu lama.
Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah mengatakan langkah diatas merupakan bagian dari upaya pengurangan durasi calap (genangan air) di pemukiman yang dekat dengan 4 aliran sungai tersebut.
“Uji coba pompa kemaren kami melihat pengurangan elevasinya, kemaren belum full kami buka pompa itu, berkurangnya sudah 2 sampai 3cm, dari yang tadinya pas pasang itu 7cm, menjadi 4 sampai 5cm,” kata Suri saat ditemui awak media ini pada Rabu (26/3).
Lebih lanjut Suri menyebut sungai Belasung tersebut mengalir menuju sungai Tatas dan selanjutnya mengarah ke Sungai Martapura, dengan pompa itu ujarnya mampu mengurangi durasi lamanya genangan air di kawasan Banjarmasin Tengah.
“Langganan kan di Jalan Lambung Mangkurat, ini juga masuk aliran Belasung ke Tatas juga, jadi dengan pompa ini, bukan menghilangkan genangan ya, tapi mengurangi durasi,” bebernya.
Selain itu, sambung Suri, lewat proyek NUFReF, Pemerintah Pusat membantu melengkapi pompa air di Banjarmasin, menurutnya saat ini sudah dilakukan lelang pompa air oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan III untuk tiga objek lokasi.
“Pertama itu info yang kami terima ada di depan Tempekong, kemudian di Sungai Gardu dan Sungai Bilu, ini juga berfungsi mengurangi durasi calap di Banjarmasin Tengah dan Timur,” ungkap Suri.
Adapun lokasi lainnya, seperti Sungai Pekapuran dsn Sungai Guring, Suri menyebut juga akan dibangun pompa dan pintu air lewat NUFRef nya Pemerintah Pusat.”Jadi ini nanti akan mengurangi durasi calap di wilayah Lokasi, Bumi Mas, Banjar Indah juga,” paparnya.
Suri menambahkan untuk wilayah Sungai Kelayan dan Pemurus juga akan dilakukan pembangunan pompa air dan pintu air lewat NUFReF, “ini akan mengurangi durasi calap di Banjarmasin Selatan, di Pemurus kemaren yang berlangsung lama,” ujarnya.
Disisi lain, Suri berharap nantinya ketika terwujud semua pompa dan pintu air, yang paling penting sdm operatornya harus benar-benar orang yang memiliki kompetensi.
“Nanti jadi 3 shift jadi terpantau terus selama 24 jam, Pintu ditutup, dipompa keluar, Pengelolaan air di lahan rawa ini sudah tidak bisa alami lagi, harus menggunakan teknologi seperti ini,” terangnya.
“Dan alhamdulillah dibantu Pemerintah Pusat lewat NUFReF ini, mereka menargetkan 2027 nanti sudah rampung semuanya,” tutup Suri. (Sfr/K-3)