Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Efisiensi Bikin Hotel Sepi, Berdampak Pada PAD dan PHK di Banjarmasin

×

Efisiensi Bikin Hotel Sepi, Berdampak Pada PAD dan PHK di Banjarmasin

Sebarkan artikel ini
Hal 5 1 Klm Budi Salim
Budi Salim

Banjarmasin, Kalimantanpost.com – Instruksi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto tentang efisiensi anggaran kementerian/lembaga berdampak luas. Salah satunya di sektor pariwisata, terutama industri hotel dan restoran. Tak terkecuali industri hotel di Kota Banjarmasin.

Maklum, Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025 itu memang menargetkan berbagai pos anggaran. Belanja operasional, perkantoran, dan biaya pemeliharaan dipangkas.

Baca Koran

Selain itu ada pula pemangkasan Perjalanan dinas, bantuan pemerintah, pembangunan infrastruktur, serta pengadaan peralatan dan mesin. Dampaknya, hotel dan restoran yang bergantung pada kegiatan meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) dari kementerian/lembaga ikut terpukul.

Lantas bagaimana dampak yang terjadi di Kota Banjarmasin, Ketua BPC PHRI Kota Banjarmasin, Budi Salim mengungkapkan saat ini trennya sudah mulai penurunan dari awal tahun lalu, bahkan bulan Ramadan ini lebih turun lagi.

“Biasanya ada bounce peningkatan occupancy dari event pemerintah setelah lebaran, tapi tahun ini diperkiraan sulit sekali untuk meningkat karena kurangnya event pemerintah yang terserap di hotel,” kata Budi Salim kepada awak media ini.

Ia memperkirakan penurunan pendapatan hotel di Banjarmasin saat ini karena turunnya tingkat hunian cukup besar, rangenya berkisar antara 30 sampai 40 persen, bahkan di beberapa hotel ujarnya bisa lebih persentasinya.

Keadaan ini diperparah dengan tidak adanya event nasional besar di Kalsel seperti pada tahun-tahun sebelumnya, sehingga dari luar daerah pun paparnya turut mengurangi perjalanan dinas ke Kalimantan Selatan.

“Sudah ada banyak kunjungan dinas dari luar daerah ke kalsel yang cancel di hotel-hotel yang ada di Kota Banjarmasin ini,” ucapnya.

Budi pun tak memungkiri jika hotel-hotel di Banjarmasin masih bergantung pada kegiatan pemerintah, bahkan disebutkannya jika tidak ada perubahan mengenai event pemerintah hampir dipastikan akan ada pengurangan karyawan di hotel hotel Banjarmasin.

Baca Juga :  Karang Taruna Siap Terlibat dalam Penanggulangan Darurat Sampah

“Terutama yang hotel mengandalkan MICE (meeting, incentive, conference, exhibition). Banjarmasin ini kota bisnis belum termasuk kota wisata. Jadi pasti terpengaruh dari kebijakan pemerintah pusat atas efesiensi anggaran ini,” ungkap Budi.

Ia pun berharap kepada Gubernur Kalimantan Selatan dan Walikota Banjarmasin serta Kepala Daerah di Kabupaten/Kota lain di Kalsel dengan adanya instruksi presiden mengenai efisiensi anggaran, paling tidak di daerah tetap melaksanakan kegiatannya di masing-masing daerah tersebut.

“Daerah kita saja, kurangi perjalanan dinas ke kota lain. Sehingga dengan adanya anggaran yang ada, bisa tetap diadakan di daerah kita sendiri dan terserap dan ekonomi tetap berputar di daerah,” ucapnya.

“Karena ini multiplier effect jika event pemerintah tidak ada, effectnya PAD Kota dari hotel akan turun, pengurangan karyawan, supplier dan subsektor yang berhubungan pasti turun semua,” tambah Budi.

Harapan lain, Budi menyampaikan kepada Pemprov Kalsel agar tetap bisa melakukan event kegiatan Nasional seperti yang sudah dilaksanakan beberapa tahun lalu dengan mendatangkan tamu dari luar daerah, “sehingga perputaran uang dari daerah lain bisa masuk ke kota daerah kita,” harapnya.

Disisi lain, sebut saja salah satu contoh, Fave Hotel Banjarmasin, General Manager, Beben Eko Prabowo mengungkapkan jika di hotelnya sudah mengalami penurunan tingkat hunian yang hanya berkisar di range 30 sampai 40 persen, bahkan paket buka puasa ujarnya mengalami penurunan drastis.

“Event dan perjalanan dinas dari dinas tidak ada sama sekali, kami khawatir akan terpaksa merumahkan karyawan dengan kondisi seperti ini,” paparnya.

Contoh lain, Manager Hotel 88 Banjarmasin, Novita Lubis juga angkat suara, ia merasakan tahun ini sangat sulit untuk dilewati karena tingkat hunian yang sepi, padahal ungkapnya, berbagai program promosi sudah dicoba ditawarkan berulang-ulang.

Baca Juga :  Sektor Niaga Diwajibkan Berlangganan PALD

“Sepi hotel mas, tidak ada kegiatan pemerintah, kemudian juga untuk event bukber tidak ada, biasanya ada peluang meningkat di bulan Ramadan ini, tapi kali ini berbeda,” singkatnya. (Sfr/K-3)

Iklan
Iklan