Martapura, Kalimantanpost.com – Setelah melalui babak penyisihan, 10 grup beberapa desa di Kabupaten Banjar menunjukan kemampuannya tampil pada babak grand final Festival Becatuk Dauh 2025, di RTH Alun Alun Ratu Zalecha Martapura, Senin (24/03/2025) malam.
Festival yang digelar Pemkab Banjar melalui Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) tersebut berlangsung seru dan meriah. Ratusan warga yang memadati tempat perlombaan tak beranjak hingga kegiatan pembagian penghargaan para pemenang selesai.
Kegiatan tahunan memperebutkan piala bergilir Bupati tersebut ditutup Wakil Bupati Habib Idrus Al Habsyi yang mengatakan, festival ini wujud komitmen Pemkab Banjar melestarikan kebudayaan Banjar, terutama ritus keagamaan.
“Tradisi memukul bedug atau becatuk dauh ini semakin lama ditinggalkan karena pergeseran nilai budaya masyarakat di tengah era modern saat ini,” katanya.
“Atas dasar kekhawatiran ini, mari kita bersama-sama berupaya melestarikannya, sehingga anak dan cucu kita masih dapat menyaksikan budaya Islami yang pernah terlaksana pada zamannya,” ajaknya.
Kadis Budporapar Irwan Jaya menambahkan, pada 2026 mendatang akan ada penambahan kategori junior dan rencananya mengundang peserta dari Banjarbaru maupun Banjarmasin.
“Insya Allah dengan meningkatnya keikutsertaan peserta tiap tahunnya, kita juga mengundang peserta dari regional Banjar Bakula untuk ikut bersaing dan mempertunjukkan skillnya. Jadi kian kompetitif pula persaingan grup memperebutkan piala bergilir Bupati,” ungkapnya.
Setelah melalui penilaian dewan juri, terdiri dari Muhammad Syahid, Abdurrahman dan Muhammad Rusdi, diputuskan juara diraih Grup Al Munir asal Tunggul Irang Martapura. Pemenang mendapatkan piala bergilir Bupati, piagam dan uang pembinaan sebesar Rp 13 juta. (Wan/K-3)