Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

KARAKTER

×

KARAKTER

Sebarkan artikel ini

Oleh : AHMAD BARJIE B

Karakter merupakan kumpulan dari tingkah laku baik dari seorang manusia. Tingkah laku ini merupakan perwujudan dari kesadaran dalam menjalankan peran, fungsi, dan tugasnya mengemban amanah dan tanggung jawab. Menurut Erie Sudewo (2011: 13), istilah lain yang sering disandingkan atau disamakan dengan karakter adalah sikap, Inggrisnya attitude. Attitude terbagi dua, yaitu attitude yang baik, dan itulah yang disebut dengan karakter. Sedangkan attitude yang buruk disebut dengan tabiat. Umumnya istilah tabiat digunakan untuk mengindikasikan sejumlah perangai buruk seseorang.

Baca Koran

Dalam bahasa agama, istilah yang mendekati pengertian karakter dan attitude (sikap) ini adalah akhlak. Akhlak adalah lafadz yang berasal dari bahasa Arab merupakan bentuk jamak dari kata khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Pengertian ini memberi informasi bahwa akhlak, selain merupakan tata aturan atau norma-norma perilaku tentang hubungan antara sesama manusia, juga merupakan norma yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan yang maha pencipta, bahkan hubungan dengan alam sekitarnya.

Imam Al-Ghazali mengatakan, “akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan” (Razak, 1983: 39). Muhammad Athiyah al-Abrasyi (1980: 1), menekankan, inti dari pendidikan Islam dalah pendidikan jiwa, pendidikan akhlak. Karena itu jika kita melaksanakan pendidikan Islam, maka hakikatnya adalah menanamkan pendidikan akhlak. Pendidikan akhlak hakikatnya adalah pendidikan karakter. Jika akhlak anak didik baik, berarti karakter juga baik, begitu juga sebaliknya.

Menurut Bambang Nurokhim (artikel Cakrawala TNI AL), tidak perlu disangsikan lagi, bahwa pendidikan karakter merupakan upaya yang harus melibatkan semua pihak baik rumah tangga dan keluarga, sekolah dan lingkungan sekolah, masyarakat luas. Oleh karena itu perlu menyambung kembali hubungan dan educational networks yang mulai terputus tersebut. Pembentukan dan pendidikan karakter tersebut, tidak akan berhasil selama antarlingkungan pendidikan tidak ada kesinambungan dan keharmonisan.

Baca Juga :  Laskar Pelangi

Menurut Erie Sudewo (2011: 16), karakter dapat dibedakan dalam dua kategori, yaitu karakter pokok dan karakter pilihan. Karakter pokok harus dimiliki oleh setiap orang, siapapun dia dan apapun profesinya. Tegasnya karakter pokok tidak bisa ditinggalkan. Karakter pokok di sini dapat dibagi dalam tiga golongan, yaitu:

Pertama, karakter dasar, merupakan inti dari karakter pokok. Karakter ini ditopang oleh tiga nilai dasar yang menjadi sifat dasar manusia, yaitu jujur, disiplin dan tidak egois. Cukup dengan memiliki tiga sifat dasar ini seseorang akan mampu mengontrol dirinya dengan baik sehingga akan mampu menjadi orang baik. Minimal orang tersebut sanggup mengurus dirinya sendiri. Karakter dasar ini berperan sebagai fondasi, karena itu baik buruknya, maju mundurnya, santun atau liarnya serta dermawan atau pelitnya seseorang ditentukan oleh karakter dasar.

Karakter unggul, dibentuk oleh tujuh sifat baik, yaitu ikhlas, sabar, bersyukur, bertanggung jawab, bersedia berkorban, selalu memperbaiki diri dan sungguh-sungguh. Ketujuh sifat baik ini harus dilatih sehingga menjadi perilaku sehari-hari. Bagi yang karakter dasarnya sudah terdidik, pembentukan karakter unggul menjadi lebih mudah. Dia sudah memiliki modal yang kuat.

Karakter pemimpin, memiliki sembilan nilai pembentuk, yaitu: adil, arif, bijaksana, ksatria, tawadhu, sederhana, visioner, solutif, komunikatif, dan inspiratif. Sama seperti karakter-karakter sebelumnya kesembilan nilai pembentuk karakter pemimpin harus dilatih dan didik sehingga menjadi aktivitas keseharian. Keberhasilan pembentukan karakter pemimpin, amat bergantung pada pembentukan dua karakter pokok lainnya, yaitu karakter dasar dan karakter unggul.

Anies Rasyid Baswedan membagi karakter menjadi karakter moral dan karakter kinerja. Karakter moral seperti jujur, sabar, amanah, adil, ikhlas, sedangkan karakter kinerja seperti disiplin, kerja keras, mandiri, bertanggung jawab.

Baca Juga :  Memperbaiki Konektivitas Jalan Guna Tumbuhnya Ekonomi

Apapun pengertian dan pembagian karakter menurut para ahli, yang jelas bangsa dan negara kita memerlukan wargabangsa yang memiliki karakter kuat. Ini semua tidak muncul dengan sendirinya, tetapi diperloleh melalui pendidikan yang terpadu, mulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat. Juga memerlukan keteladanan dari orang-orang senior, dari orangtua, guru dan pemimpin bangsa.

Iklan
Iklan