BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia bersyukur kondisi kebutuhan bahan bakar untuk para nelayan di Kota Banjarmasin tercukupi dan aman.
Hal itu diketahui saat Bahlil melakukan kunjungan kerja ke Banjarmasin dalam rangka peninjauan kesiapan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri di sektor ESDM yang berlangsung di sejumlah titik, salah satunya di SPBU Nelayan PT AKR, Jalan RK Ilir, Banjarmasin. Rabu (19/03).
Dalam kunjungan itu, Bahlil disambut langsung oleh Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Rikval Fachruri, Asisten II Setda kota Banjarmasin, Taufik Rivani, Asisten III Setda kota Banjarmasin, M Makhmud serta Kepala DKP3, Yuliansyah Effendi, beserta jajaran terkait.
Dalam kesempatan itu, Bahlil mengungkapkan pasokan bahan bakar untuk kapal para nelayan tercukupi dan aman, bahkan Menteri ESDM itu juga sempat berinteraksi langsung dengan para nelayan.
Senada hal itu, Kepala DKP3, Yuliansyah Effendi, memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) untuk nelayan di kota Banjarmasin dalam kondisi aman. Hal itu ia sampaikan setelah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, melakukan pemantauan di tempat pelelangan ikan di Jalan RK Ilir.
“Pak Menteri ESDM tadi menekankan pentingnya perhitungan kebutuhan BBM bagi nelayan, baik saat ombak besar maupun pada musim normal. Beliau meminta agar hal ini lebih diperhatikan kedepannya,” katanya.
Menurut Yuli, dari hasil wawancara Menteri ESDM dengan para nelayan, semua memberikan jawaban yang sama bahwa stok BBM mencukupi untuk kebutuhan melaut.
“Saat ini, nelayan kita di Kota Banjarmasin tidak mengalami kendala dalam mendapatkan BBM. Dari 103 nelayan yang ada, mereka mendapat alokasi BBM setiap bulan melalui rekomendasi Pemkot ke AKR,” beber Yuli.
Dengan adanya alokasi BBM yang stabil, Yuliansyah berharap nelayan dapat melaut dengan tenang dan tetap produktif. “Kami akan terus memastikan distribusi BBM berjalan lancar agar nelayan bisa bekerja dengan optimal,” ujarnya.
Adapun salah seorang nelayan, Salafuddin membenarkan jika dirinya dengan mudah mendapat pasokan bahan bakar dari AKR, ia mengakui tak pernah kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan bahan bakar saat hendak berlayar.
“Alhamdulillah selalu terpenuhi, kadang kita sampai 100 liter dapatnya untuk melakukan perjalanan 8 sampai 10 jam untuk mencari ikan ini,” singkatnya. (Sfr/KPO-1)