BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Setelah 2 jam menunggu, akhirnya Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) H. Kartoyo turun menemui Mahasiswa aksi yang menolak Revisi Undang-Undang TNI di depan Gedung DPRD Kalsel pada Jum’at (21/3) sore.
Sebelumnya, sempat terjadi aksi dorong mendorong antara Mahasiswa yang memaksa masuk ke Gedung DPRD Kalsel dan Aparat Kepolisian.
Tak lama setelah itu, H Kartoyo bersama Muhammad Jaini duduk ditengah-tengah kerumunan Mahasiswa yang berunjuk rasa serta Aparat yang berjaga, untuk mendengarkan aspirasi mereka.
Salah seorang mahasiswa menyebut membutuhkan kehadiran dari Ketua DPRD Kalsel bukan perwakilan.
Namun, H Kartoyo menjelaskan bahwa Ketua DPRD Kalsel yakni H Supian HK sedang berhalangan karena sakit.
“Ketua tidak bisa hadir karena sakit dan baru saja operasi pengangkatan ginjal,” ujar Kartoyo kepada Mahasiswa.
Wakil DPRD Kalsel itu juga mengatakan menerima aspirasi dari para Mahasiswa serta sepakat tentang apa yang disampaikan Mahasiswa tersebut.
“Aspirasi kalian diterima dan selalu didistribusikan ke pusat bersama sekwan
bahkan kejadian hariini kami rekam,
kami juga sepakat,” kata Kartoyo.
Namun, menurutnya dengan tuntutan Mahasiswa untuk mengkomunikasikan langsung kepada DPR RI terhadap penghapusan RUU TNI bukanlah wewenangnya.
“Kalian cuman ngomong jangan seperti itu, karena ini kewenangnya bukan di provinsi atau kabupaten, cuman bisa sama-sama memperjuangkan aspirasi,” tegasnya.
Meskipun sudah dijelaskan sedemikian rupa, Mahasiswa tetap meminta transparansi bahwa DPRD Kalsel menyampaikan dan sependapat dengan aspirasi mereka.
Bahkan, dalam orasinya, amahasiswa ragu apakah H Supian HK benar-benar sakit atau tidak.
“Pasalnya setiap mereka melakukan aksi dan meminta Ketua DPRD Kalsel yang menemui langsung, Ia selalu menyatakan sakit,” ucap Mahasiswa ber Almameter Kuning dalam orasinya.
Meskipun sempat terjadi perdebatan sengit antara Mahasiswa dan Wakil Ketua DPRD Kalsel, Aksi ini berakhir dengan damai. (Nau/KPO-1)