Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Hukum & Peristiwa

Perempuan Nekat Rampok Kalung Emas Hingga Aniaya Korban

×

Perempuan Nekat Rampok Kalung Emas Hingga Aniaya Korban

Sebarkan artikel ini
IMG 20250320 WA0091
RAMPOK KALUNG - Perempuan berusia 50 tahun nekat merampok kalung emas karena terdesak hutang. (Kalimantanpost.com/yuli).

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Demi membayar hutang, itulah yang menjadi alasan perempuan berusia 50 tahun ini nekat melakukan perampokan.

Aksi Umi Salamah alias Umi yang sempat menghebohkan dan viral di sosial media terjadi Jalan Setia, Kelurahan Pemurus Banjarmasin Barat, Jumat (14/3/2025) lalu, berhasil terungkap tim gabungan dari Opsnal Polsek Banjarmasin Selatan, Tim Macan Resta, serta Subdit III Ditkrimum Polda Kalsel beberapa jam setelah kejadian.

Baca Koran

Menurut Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Cuncun Kurniadi, melalui Kasat Reskrim AKP Eru Alsepa dan Kapolsek Banjarmasin Selatan, Kompol Christugus Lirens, mengungkapkan, penangkapan pelaku dilakukan berkat rekaman CCTV dan keterangan saksi di lokasi kejadian.

“Pelaku menyerang korban, Hj Fatmah (74), dengan merampas kalung emasnya dan bahkan memukul kepala korban hingga terluka parah,” jelas AKP Eru Alsepa dalam konferensi pers, Kamis (20/3/2025).

Usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), tim kepolisian langsung bergerak cepat dan menangkap Umi Salamah di kediamannya.

Berdasarkan keterangan Umi, ia terdesak utang sebesar Rp5 juta yang dipinjamnya untuk modal usaha berjualan kue.

“Saya benar-benar terpaksa, Pak. Saya punya utang yang harus segera dibayar,” ucap Umi sambil menundukkan wajah.

Diakui Umi, ia mengenal korban dan tidak pernah memiliki masalah sebelumnya. Namun, tekanan ekonomi membuatnya kehilangan kendali.

“Saya datang ke rumah korban untuk mengantarkan pesanan kue. Namun, saat melihat korban mengenakan kalung emas 99 seberat 30 gram, saya tergiur dan spontan mengambil kayu,” ujarnya.

Setelah melukai korban, ia membawa kabur emas rampasan itu dan pulang ke rumahnya seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Barang bukti seperti selop sepatu dan senjata tajam yang dibawanya pun disembunyikan.

“Uang hasil rampokan rencananya buat bayar utang Rp5 juta dan keperluan rumah. Saya baru pertama kali melakukan ini, saya sangat menyesal, mohon ampun, apalagi saya punya anak yatim,” ujarnya pelan. (yul/KPO-4)

Baca Juga :  Komnas HAM Dalami Pembunuhan Jurnalis Juwita, Fokus pada Kronologi dan Motif Pelaku

Iklan
Iklan