Dalam upaya pengembangan Perumda PALD sudah mengajukan permintaan tambahan modal kepada Pemko Banjarmasin, namun Dewan sampai kini belum menyikapi
BANJARMASIN, KP – Ketua Komisi II DPRD Banjarmasin,HM Faisal Hariyadi mengakui kesulitan kini tengah dihadapi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pengelolaan Air Limbah Domestik (PALD) Kota Banjarmasin.
Terutama katanya, dalam usahanya mengembangkan peningkatan pelayanan akibat terkendala minimnya permodalan.
“ Sementara kondisi keuangan Perumda PALD Banjarmasin saat ini memprihatinkan karena pendapatan yang diperoleh tidak sebanding dengan biaya operasional yang harus dikeluarkan,” ujar kepada [KP] Jumat (28/2/2025).
Terkait masalah keuangan yang kini dihadapi Faisal pesimis, Perumda PALD mampu dalam upaya mengejar target terpenuhinya layanan sanitasi kota ini.
Padahal ungkap Faisal dalam tahun 2025 ini Pemko Banjarmasin menargetkan minimal penanganan sanitasi melalui layanan air limbah sudah mampu terpenuhi 20 hingga 25 persen.
Ia mengakui dalam upaya pengembangan Perumda PALD sudah mengajukan permintaan tambahan modal kepada Pemko Banjarmasin, namun oleh pihak dewan permintaan ini belum disikapi.
Meski begitu Faisal Hariyadi menjelaskan, pihak Pemko Banjarmasin sudah ada menjalin kerjasama baik dalam maupun luar negeri untuk mencari sumber pendanaan lainnya.
Adapun sumber pendanaan baik berasal bantuan pemerintah melalui APBN dalam bentuk DAU, DAK atau intensif daerah.
” Termasuk juga yang bersumber dari APBD Kota Banjarmasin maupun bantuan APBD Pemprov Kalsel,” kata Faisal Hariyadi.
Lebih jauh ia mengemukakan, sudah menjadi kewajiban bagi Pemko Banjarmasin melaksanakan program peningkatan sanitasi secara berkelanjutan.
Faisal menyebutkan, sesuai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Banjarmasin setidaknya ada 3 program yang dinilai mendesak direalisasikan.
“Ketiga capaian target itu adalah selain terpenuhi layanan air bersih seratus persen , bebas kawasan kumuh , tapi juga terkait masalah layanan sanitasi,” tandasnya.
Sebelumnya beberapa waktu lalu Direktur Utama Perumda PALD Kota Banjarmasin, Endang Waryono mengakui, bantuan dana baik melalui APBD dalam bentuk penyertaan modal, maupun bantuan APBN sangatlah diperlukan guna meningkatkan pengembangan layanan sanitasi.
Menurutnya, saat ini di Banjarmasin layanan sanitasi khususnya pembuangan limbah terpusat melalui Perumda PALD baru sekitar 5 persen dengan sebanyak 7000 pelanggan.(nid/K-3)