BANJARMASIN, Kalimantanpost- Balai Kota Banjarmasin hari ini diserbu massa gabungan yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Lingkungan Kota Banjarmasin, mereka terdiri dari mahasiswa dan para pencinta lingkungan, Rabu (12/03/2025).
Massa melakukan aksi dengan membawa kantong-kantong sampah sebagai simbol dari permasalahan sampah di Kota Banjarmasin yang kian memprihatinkan.
Salah satu peserta aksi, Habibi dalam orasinya menuntut Pemerintah Kota Banjarmasin untuk segera mengambil tindakan nyata dalam mengatasi masalah darurat sampah yang terjadi di Kota Banjarmasin.
“Kami merasa prihatin dengan kondisi sampah di Banjarmasin. Tumpukan sampah ada di mana-mana, mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan masyarakat,” kata Habibi.
“Kita bawa kantong sampah dari 5 kecamatan di Banjarmasin ke Balai Kota, Banjarmasin ini tidak lagi bersih tapi kotor,” tambahnya.
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love langsung menemui massa gabungan tersebut.
Pada kesempatan itu, Alive menyampaikan permohonan maaf dengan kondisi Kota Banjarmasin yang saat ini berstatus darurat sampah.
“Atas nama Dinas Lingkungan Hidup, kami memohon maaf jika ada hal yang tidak enak dengan adanya sampah di Banjarmasin saat ini,” ucapnya.
Dihadapan pengunjuk rasa Alive juga menyebut jika produksi sampah di Banjarmasin perharinya mencapai 650 ton. Apalagi dengan adanya penutupan TPS ini, tentunya ujarnya sangat berpengaruh dengan sampah yang tidak terkelola.
“Sebagian kita buang ke TPS Banjarbkula, namun masih ada 450 ton per hari yang harus kita atasi,” tutup Alive. (Sfr/KPO-1)