Oleh : Ahmad Syawqi
Pustakawan UIN Antasari Banjarmasin
Ada satu pemandangan yang sangat menarik ketika umat Islam memasuki bulan Ramadan yaitu semaraknya rumah ibadah seperti masjid mushalla yang selalu dipenuhi dengan kedatangan jama’ah yang ingin beribadah shalat maupun juga mendengarkan tausyiah ilmu dari para ustadz.
Hadirnya Ramadan bisa menjadi kesempatan untuk meningkatkan semangat belajar. Puasa tidak hanya melatih kesabaran, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk menambah ilmu. Baik melalui pembelajaran agama, seperti memperdalam pemahaman tentang Al-Qur’an, hadits, dan fiqih, maupun melalui ilmu umum yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari dan masyarakat.
Dalam Islam, ilmu dan ibadah saling terkait erat. Dengan meningkatkan pemahaman tentang agama, umat Islam bisa memperbaiki kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Kajian-kajian tentang tafsir Al-Qur’an, hadits-hadits shahih, dan kajian fiqh selama Ramadhan bisa menjadi peluang untuk menumbuhkan kualitas spiritual dan keilmuan.
Di era digital saat ini, banyak sekali sumber pengetahuan yang bisa diakses dengan mudah melalui internet. Tema ini mengajak umat untuk memanfaatkan platform online, seperti kajian webinar, kursus daring, dan aplikasi pembelajaran untuk memperdalam ilmu agama maupun pengetahuan umum yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kompetensi.
Bulan Ramadan memiliki keistimewaan yang sangat besar dalam konteks literasi keilmuan, baik dari sisi agama sangat kuat kaitannya dengan Al-Qur’an maupun ilmu pengetahuan umum. Selain sebagai bulan yang penuh berkah dan ampunan, Ramadan juga memberikan peluang yang luar biasa untuk menumbuhkan dan mengembangkan pengetahuan serta literasi dalam berbagai aspek kehidupan. Ada banyak alasan mengapa Ramadan istimewa dalam konteks literasi keilmuan. Pertama, wahyu pertama diturunkan di bulan Ramadan. Al-Qur’an sebagai sumber utama literasi keilmuan dalam Islam diturunkan pada bulan Ramadhan. Dalam surah Al-Qadr (97:1-5), disebutkan bahwa Ramadan adalah bulan di mana Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk hidup bagi umat manusia. Hal ini memberikan dimensi khusus bahwa Ramadan adalah bulan literasi spiritual dan intelektual, di mana umat Islam berkesempatan untuk lebih mendalami wahyu-Nya dan memahami ajaran agama dengan lebih baik. Selama Ramadan, umat Islam seringkali lebih tekun dalam membaca, menghafal, dan mendalami Al-Qur’an, yang mendorong literasi agama yang lebih mendalam. Kedua, meningkatkan semangat untuk mencari ilmu. Ramadan adalah waktu yang penuh dengan ibadah dan refleksi, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk mengasah literasi di luar agama. Banyak orang yang menggunakannya sebagai kesempatan untuk memperbaiki pengetahuan umum atau memperdalam ilmu pengetahuan mereka, baik melalui membaca buku, mengikuti seminar, atau belajar secara daring. Keheningan dan ketenangan yang sering terjadi di bulan Ramadan memberi ruang untuk lebih fokus dalam belajar.
Ketiga, bulan yang memotivasi pembelajaran Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah sumber utama pengetahuan dalam Islam, dan Ramadan mendorong umat untuk lebih banyak berinteraksi dengan kitab tersebut. Di bulan ini, kegiatan tadarus Al-Qur’an menjadi lebih intens, yang mengarah pada peningkatan literasi agama, khususnya dalam memahami ayat-ayat Allah. Pembelajaran Al-Qur’an bukan hanya berupa bacaan, tetapi juga penggalian makna dan refleksi pribadi terhadap ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya. Hal ini memperkaya literasi spiritual seseorang, yang berpengaruh pada kualitas kehidupan sehari-hari.
Keempat, pengembangan diri melalui Ilmu Hadis. Selain Al-Qur’an, bulan Ramadan juga memberi kesempatan bagi umat Islam untuk memperdalam pemahaman tentang hadis-hadis Rasulullah. Hadis merupakan pedoman hidup kedua setelah Al-Qur’an, dan literasi hadis menjadi penting untuk memperkuat pemahaman agama. Dalam Ramadan, banyak kajian atau majlis ilmu yang diadakan untuk membahas hadis-hadis sahih, memberikan pengetahuan lebih lanjut tentang praktik ibadah yang sesuai dengan sunnah, serta memperkaya literasi dalam aspek keagamaan.
Kelima, bulan untuk berbagi ilmu dan meningkatkan literasi sosial. Ramadan bukan hanya untuk meningkatkan literasi agama dan pribadi, tetapi juga menjadi momen untuk berbagi pengetahuan dengan sesama. Banyak komunitas atau lembaga yang mengadakan pengajian, diskusi, atau kajian yang bertujuan untuk meningkatkan literasi sosial dan agama di kalangan masyarakat. Aktivitas seperti berbagi ilmu pengetahuan tentang kesehatan, manajemen waktu, atau pengelolaan keuangan juga menjadi penting, karena Ramadan memberikan kesempatan untuk refleksi lebih dalam tentang bagaimana menjalani kehidupan sehari-hari.
Keenam, peningkatan fokus dan konsentrasi dalam belajar. Meskipun Ramadan adalah bulan di mana umat Islam berpuasa, banyak yang merasa lebih fokus dan disiplin dalam kegiatan sehari-hari, termasuk dalam belajar. Tanpa gangguan yang biasa terjadi, seperti makan dan tidur yang berlebihan, bulan Ramadan memberikan banyak waktu untuk mendalami ilmu dan menambah pengetahuan. Banyak orang merasa bahwa mereka dapat lebih mudah memusatkan perhatian pada pembelajaran ketika berpuasa, yang mendorong peningkatan kualitas literasi keilmuan mereka.
Ketujuh, bulan untuk menumbuhkan nilai-nilai ilmu dalam kehidupan sehari-Hari. Ramadhan mengajarkan nilai-nilai keilmuan yang lebih mendalam, seperti kesabaran, disiplin, keikhlasan, dan kepedulian sosial. Dalam konteks literasi keilmuan, nilai-nilai ini mendasari cara kita menyikapi ilmu, bukan hanya untuk konsumsi pribadi, tetapi juga untuk bermanfaat bagi orang lain. Ramadan mengajarkan kita untuk tidak hanya berpuasa dari makanan, tetapi juga dari hal-hal yang merusak kualitas pencarian ilmu kita, seperti gibah (bergosip), kesombongan, dan kedengkian, yang menghalangi perkembangan intelektual dan spiritual.
Kedelapan, pelatihan keterampilan belajar yang efektif. Ramadan juga dapat menjadi waktu untuk mengasah keterampilan belajar yang efektif. Misalnya, dalam menghadapi tantangan berpuasa dan mengatur waktu antara ibadah, belajar, dan pekerjaan, Ramadan melatih umat untuk menjadi lebih efisien dalam memanfaatkan waktu dan mengelola energi. Ini dapat berkontribusi pada kemampuan untuk belajar dengan lebih fokus dan terstruktur, yang sangat penting dalam mengembangkan literasi keilmuan.
Ramadan memang bukan hanya sebagai bulan untuk memperkuat ibadah spiritual, tetapi juga sebagai momen penting untuk meningkatkan literasi keilmuan. Baik itu literasi agama melalui pemahaman Al-Qur’an dan hadis, atau literasi dalam aspek kehidupan lainnya, Ramadan memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk lebih mendalami ilmu dan mengembangkan diri. Dalam bulan yang penuh berkah ini, setiap individu dapat memanfaatkan waktu untuk belajar lebih dalam, berbagi pengetahuan, dan meningkatkan kualitas keilmuan mereka. Terlebih lagi kepada pencapaian tujuan akhir untuk menjadi pribadi yang lebih berpengetahuan, bermanfaat, dan berkualitas dalam mencapai derajat takwa di sisi Allah SWT.