Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

REFLEKSI FISIKA

×

REFLEKSI FISIKA

Sebarkan artikel ini
andi nurdin lamudin1. FOTO SALAM
andi nurdin lamudin

Oleh : ANDI NURDIN LAMUDIN

Hukum-hukum fisika yang telah diketahui manusia akan runtuh dan gugur, ketika kajian Isra dan Mi’raj mulai diceritakan. Ternyata untuk mengetahui alam semesta itu lebih sulit daripada manusia dan penciptaannya. Walaupun sebenarnya alam semesta itu adalam ruang yang akan diperlihatkan kepada manusia untuk dipelajari. Maka Isra dan Mi’raj itu sendiri adalah sebenarnya acuan atau panduan manusia untuk memperdalam teori mereka pada fisika, kimia serta biologi dan astronomi. Oleh karena itu, masalah yang berhubungan dengan alam semesta atau ayat-ayat qauniyah (IPA), adalah juga merupakan hukum-hukum Tuhan yang masih banyak tidak tertulis. Dalam predikisinya manusia dengan akal dan pikiran akan bisa merumuskan, dalil dan hukum alam semesta itu, jika sejauh mana Tuhan mengizinkannya.

Baca Koran

Penampakan benda yang terkait yang dapat dilihat secara umum, seperti bulan dapat dihitung jauh dan jaraknya dari bumi 384 ribu kilometer dari bumi. Namun tahukan kita sebenarnya dalam perjalanan sampai ke mata ada proses delay. Jika dihitung perjalanan nampak bulan itu ke mata butuh waktu merambat, dibanding dengan kecepatan cahaya 300 ribu kilometer per detik, seperti adanya delay. Hanya dalam waktu 1,3 detik. Namun agak berbeda jika dibandingkan pada matahari, dengan jarak 150 ribu kilometer, mengalami delay atau penundaan waktu yang lebih lama, yaitu dalam 8 menit. Semuanya ada di dalam buku yang dikarang oleh Agus Mustafa, sehingga menurut beliau matahari yang dilihat adalah peristiwa 8 menit yang lalu. Dimana pada waktu yang bersamaan, matahari itu sudah bergeser mengikuti orbitnya. Katakan saja Pluto yang jaraknya dari bumi sekitar 5.750 juta kilometer dari bumi, alias hampir 40 kali jarak bumi ke matahari. Maka waktu yang digunakan untuk sampai ke mata kita di bumi 306,6 menit atau lebih dari 5 jam.

Baca Juga :  Dongeng Ramadan(Momentum Hari Dongeng Sedunia)

Adanya bintang kembar, Alfa Century yang merupakan pusat tata surya yang paling dekat dengan bumi. Matahari ganda itu berjarak sekitar 4,4 tahun perjalanan cahaya alias 41 tahun triliun kilometer. Itu bukan satu satun yang ada di alam semesta. Adanya galaksi, adalah gerombolan matahari yang berisi ratusan miliar matahari. Galaksi juga disebut sebagai gugusan bintang, bagi kita yang tidak mengerti bintang itu sebenarnya adalah matahari. Matahari kita berada di dalam gugusan bintang Bima sakti alias Milky way, anggota sekitar 200-400 miliar matahari. Di dekat Bima sakti ada galaksi Andromeda, anggota juga ratusan matahari. Bima sakti dan Andromeda adalah dua galaksi raksasa yang berbentuk spiral. Semuanya itu ada di dalam buku yang dikarang oleh Agus Mustafa tentang alam semesta.

Menurut Imam Khomeini, refleksi 1000 tahun itu penting untuk melihat sejauh mana, perjalanan Islam di dalam hal mewujudkan apa dan bagaimana Al-Qur’an memerintahkan manusia untuk sebagai khalifah di muka bumi ini. Karena banyak negara di dunia ini mendalilkan negara mereka sebagai kebebasan atau Liberal, atau bersama membangun ekonomi atau Komunis, bukanlah berpedoman pada Al-Qur’an atau mendirikan negara Islam. Dimana untuk itu semuanya adalah berdasarkan hukum Islam dan perkembangannya. Maka dengan banyaknya negara membangun negaranya dengan tidak berdasar hukum Islam, maka jadilah mereka sebenarnya belum mengerti makna Islam Kaffah. Atau mendalami dan interaksi Islam secara menyeluruh. Maka jadilah umat yang setengah-setengah dan juga terkadang bangga dengan pengetahuan yang sekedarnya saja. Padahal pasukan golongan Kafir, dengan kebanggaan negaranya sudah mencapai teknologi yang tinggi. Hanya untuk nafsu semata, maka mampukan Islam, merubah keyakinannya?

Iklan
Iklan