Rantau, KP – Bupati Tapin H Yamani dan Wakil Bupati Tapin H Juanda menghadiri safari Ramadhan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan bertempat Masjid Muthiul Huda Kecamatan Hatungun Kabupaten Tapin. Jumat (21/3/2025).
Namun safari Gubernur Kalsel di wakili Asisten Administrasi Umum Setda Pemprov Kalsel Ahmad Bagiawan.
Perwakilan Gubernur Kalsel dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf atas ketidak hadiran Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel acara Safari Ramadhan Gubernur Kalsel di Kecamatan Hatungun Kabupaten Tapin dan mewakilkan kepada saya.
“Mudah-mudahan kehadiran saya di safari Ramadan Gubernur dan Wakil Gubernur tidak mengurangi makna dari pertemuan ini,” ucapnya.
Dalam kegiatan safari itu Bupati Tapin menyampaikan terkait pencapaian program kerja mereka dalam 30 hari pertama sejak dilantik pada 20 februari 2025 lalu. Salah satu fokus utama adalah program bedah rumah tidak layak huni yang telah menyelesaikan 323 unit, termasuk di Desa Kambang Kuning Kecamatan Hatungun.
“Kami menargetkan 1.000 rumah rampung dalam 100 hari ke depan,” ujar Bupati Yamani, Jumat (21/3).
Selain itu, program yang telah berjalan yaitu layanan kesehatan gratis baik di puskesmas maupun dirumah sakit dan penyerahan bantuan untuk masjid senilai 200 juta rupiah setiap masjid di Kabupaten Tapin.
Sesuai dengan janji kita waktu kampanye, sebanyak 13 program yang kita buat untuk pembangunan di Tapin, termasuk 3 program sudah berjalan sampai saat ini
“Sepuluh program lainnya masih dalam tahap sinkronisasi dan berproses dengan SKPD terkait dan membutuhkan payung hukum. Setelah Lebaran, kami optimistis semua bisa dijalankan,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Bupati menanggapi keluhan warga terkait jembatan yang rusak di Kecamatan Hatungun yang pekerjaannya belum diselesaikan.
Bupati menjelaskan bahwa pembangunan jembatan baru mengalami kendala hukum.
“Kami sudah berdiskusi dengan Wakil Bupati dan Sekda. Rencana membangun Jembatan Bailey terkendala regulasi. Menurut Kejari, membangun jembatan sementara di atas proyek yang belum selesai tidak diperbolehkan,” ungkapnya.
Akibatnya, warga harus menggunakan jalan alternatif yang lebih jauh dan berisiko tinggi karena melewati jalur hauling. Namun Pemerintah daerah berkomitmen mencari solusi agar akses masyarakat tetap lancar.
“”Mudah-mudahan setelah diskusi dengan pihak terkait, Jembatan Bili bisa segera dibangun,” tutupnya.
Acara kemudian dilanjutkan penyerahan bantuan secara simbolis untuk masjid senilai 200 juta rupiah dan diakhiri dengan buka puasa bersama.(abd/k-6)