Banjarmasin, Kalimantanpost.com – Kabar dugaan bullying siswa kelas 5 Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ukhuwah Banjarmasin yang sedang ramai dan viral beberapa waktu ini, disayangkan banyak pihak termasuk Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin.
Kepala Bidang SD, Disdik Kota Banjarmasin, M Qayyim mengungkapkan dalam waktu dekat akan segera menghubungi pihak sekolah membicarakan hal yang sudah terlanjur diketahui khalayak itu.
Qayyim juga menegaskan jika kasus bullying terhadap anak memang tak bisa dianggap remeh, namun jangan juga dibirkan berlarut. “Dalam waktu dekat ini kami akan menemui pihak SD Ukhuwah, kami akan mendengar langsung apa keterangan dari sekolah perihal kasus bulliying itu,” ujar Qayyim.
“Mudahan saja permasalahan dapat segera mendapatkan solusi terbaik,”ia menambahkan.
Qayyim pun mengungkapkan sesuai dengan pengalamannya, dimana kasus perkelahian anak dan bullying itu memang sering terjadi. Biasanya juga selesai dengan sendirinya, karena anak-anak cenderung banyak tingkah seiring perkembangannya.
“Kalau kita lihat sepintas, kasus pada anak ini biasa saja, toh biasanya akan selesai dengan sendirinya. Namun, bila sampai ke ranah kepolisian dan sampai orang tua turun tangan, ini harus segera disikapi,” pintanya.
Sebelumnya diwartakan korban bullying itu telah mengalami beberapa lebam di tubuhnya. Mirisnya, kejadian itu menimbulkan trauma berat bagi siswa SD kelas 5 itu. Hingga sekarang dia tidak mau masuk sekolah. Padahal, korban merupakan siswa berprestasi, yakni juara 1 National Robotics Competition di Singapura tahun 2024.
Kejadian itu memantik dugaan minimnya pengawasan pihak sekolah. Aksi yang seharusnya tak terjadi itu terekam dalam kamera CCTV sekolah. Dalam rekaman tersebut terlihat siswa SD berbadan kecil itu dicekik, dibanting, dipukul, dan ditendang tiga orang temannya yang salah satunya berbadan lebih besar. Sementara korban tak melakukan perlawanan apapun. (Sfr/K-3)