Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Hukum & Peristiwa

Bejat, Ayah Rudapaksa Anak Tiri

×

Bejat, Ayah Rudapaksa Anak Tiri

Sebarkan artikel ini
IMG 20250416 110443 e1744772931691
RUDAPAKSA - Kasus rudapaksa anak dibawah umur oleh ayah tirinya.

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Miris, pasca sang ibu meninggal dunia, gadis berusia16 tahun harus menerima kenyataan pahit karena di rudapaksa sang ayah tiri.

Aksi bejat sang ayah yang diduga berlangsung sejak 2023 ini terjadi di kawasan Banjarmasin Barat.

Baca Koran

Dugaan rudapaksa yang dilakukan ayah tiri ini sendiri terungkap setelah sang anak yang tak berani pulang ke rumah.

Dimana sang anak bersembunyi diwarung, oleh pemilik warung curiga dengan tingkah korban.

Pemilik warung pun menanyakan perihal tersebut dan dari mulut korban pun langsung menceritakan apa yang di alaminya.

“Jadi ceritanya korban ini membeli sesuatu ke warung,lalu bercerita kalau badannya sakit usai dipukul ayah tirinya, lantaran salah menggorengkan telur,” jelas salah satu warga .

Rasa kaget mendengar ucapan korban, terlebih lagi jika ia hendak memilih kabur saja dari rumah.

Mendengar itu pemilik warung tersebut kemudian mencoba menenangkan dan dibawa ke rumah ketua RT setempat dan di rumah RT tersebut korban diajak berkomunikasi oleh ibu RT (15/4/2025) sore.

Yang lebih bejat lagi, aksi RF (45) diduga melancarkan nafsu setan pertama setelah ibu korban baru dimakamkan pada 2023 itu, seingat korban diperkosa usai ibunya meninggal Kamis.

“Nah malam jumatnya korban diruda paksa oleh ayah tirinya. Kata ayah tirinya kamu yang menggantikan posisi ibu kamu sekarang,” kata Ibu RT

Perbuatan tak senonoh RF terpaksa dituruti, lantaran korban mendapat ancaman diduga menggunakan senjata tajam (Sajam).

“Cerita korban dia diancam dengan pisau, sehingga tidak bisa berbuat apa-apa dan takut untuk melawan,” katanya.

Tak hanya itu, setiap melakukannya, RF menggunakan alat kontrasepsi, sehingga sampai saat ini tak terjadi kehamilan.

“Setahu kami memang orangnya sering di rumah saja, karena mungkin mendapatkan tekanan, dan setiap melakukan kata korban menggunakan plastik (alat kontrasepsi) maksudnya,” katanya.

Baca Juga :  Dugaan Ada Korban Lain, Polda Jabar Buka Posko Aduan Korban Pemerkosaan Dokter PPDS Unpad

Oleh Ketua RT 28 dan bersama ketua RT sekitar lokasi tempat tinggal korban dugaan kasus tersebut disampaikan ke Unit Perlindungan Perempuan Kota Banjarmasin.

“Kebetulan dekat rumah korban awal ada pegawai unit PPA dan dugaan kasus ini telah direspons mereka,” bebernya.

Posisi korban saat ini diamankan di sebuah rumah panti asuhan yang cukup jauh dari rumahnya dan ayah tirinya pun tak mengetahui keberadaanya.

“Kalau posisi ayahnya masih ada saja di rumah, kondisi sakit kakinya bengkak, tegangan darah tinggi,” tuturnya.

Tekait adanya dugaan rudapaksa tersebut, kasusnya sudah di laporkan ke Unit PPA Sat Reskrim Polresta Banjarmasin.

Dikonfirmasi Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin AKP Eru Alsepa, melalui Kanit PPA Ipda Partogi Hutahean mengaku akan mengecek laporanya. “Saya cek besok,” jawab Partogi. (yul/KPO-4)

Iklan
Iklan