Banjarmasin, Kalimantanpost.com – Wali Kota Banjarmasin, H. M. Yamin HR, menerima kunjungan Direktur Prasarana Sanitasi Direktorat Jenderal (Dirjen) Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) beserta rombongan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih guna memantau dan mengevaluasi berbagai kegiatan perbaikan yang tengah dilakukan. Rabu (16/4).
Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Wali Kota Banjarmasin, Hj Ananda, Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman, Direktur Prasarana Sanitasi Direktorat Jenderal (Dirjen) Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Prasetyo, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love beserta jajaran terkait.
Salah satu fokus utama yang menjadi perhatian pemerintah kota adalah pengelolaan air lindi dan perbaikan infrastruktur sanitasi di lokasi tersebut.
“Saya setiap hari ke TPA Basirih ini untuk memantau langsung kegiatan pembenahan, baik dari segi sanitasi maupun infrastruktur saluran air lindi,” ujar Wali Kota.
“Alhamdulillah, saluran air lindi yang semula tidak berfungsi kini sudah kembali berjalan. Ini hasil kerja keras dan sinergi lintas instansi, termasuk keterlibatan PDAM dalam pengelolaan air lindi,” tambahnya.
Berdasarkan hasil analisis laboratorium, kualitas air lindi yang dihasilkan masih berada di bawah ambang batas yang ditetapkan, artinya masih aman dan dapat ditangani lebih lanjut. Pemkot Banjarmasin juga berupaya mengajukan tambahan izin agar pengelolaan air lindi bisa lebih maksimal.
Selain pengelolaan air lindi, Pemko juga terus mendorong pengurangan volume sampah yang masuk ke TPA dengan mengembangkan sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Saat ini tercatat ada lebih dari 21 bank sampah yang tersebar di 300 titik di Banjarmasin.
“Kami juga tengah mengembangkan program pembuatan TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle) agar sampah bisa dipilah dan diolah sejak dari sumbernya. Lokasi-lokasi di TPA yang sudah mulai ditumbuhi tanaman akan kami rapikan dan hijaukan kembali,” jelas Yamin.
Pemerintah Kota juga tengah merancang pemisahan saluran antara air lindi dan air hujan, sesuai dengan arahan dari Kementerian Lingkungan Hidup. Hal itu dinilai penting untuk memaksimalkan sistem sanitasi dan pengolahan limbah cair di masa mendatang.
“Jika sistem yang ada saat ini belum maksimal, kami siap melakukan pembangunan dan perluasan infrastruktur di TPA Basirih,” tegasnya.
Disisi lain, Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman menyebutkan kunjungan tersebut bertujuan mengumpulkan data sebagai bahan laporan menjelang kedatangan Dirjen Cipta Karya.
“Hari ini beliau tidak memberikan masukan langsung, karena memang kunjungan ini lebih ke pengumpulan bahan yang nanti akan dilaporkan ke Ibu Dirjen,” ujar Ikhsan.
Ikhsan juga menegaskan bahwa sebagian lahan yang belum terpakai di TPA Basirih memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi fasilitas pemilahan sampah.
“Ada sekitar 5 sampai 6 hektare lahan yang masih bisa dimanfaatkan, terutama untuk pengolahan seperti TPST. Tapi seperti yang disampaikan Pak Wali, ini bukan untuk diaktifkan lagi sebagai landfill, melainkan untuk kegiatan pemilahan. Nanti hasil akhirnya tetap dibuang ke Banjarbakula,” jelasnya.
Dengan komitmen tinggi dari pemerintah kota dan kerja sama seluruh pihak, diharapkan TPA Basirih dapat menjadi contoh pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan di masa depan.(Diskominfotik/K-3)